SOLOPOS.COM - Kondisi jembatan di Jl Slamet Selatan, Tawangsari, RT 002/RW 034 Mojosongo, Jebres, Solo, yang ambrol. Foto diambil beberapa hari lalu (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Anggota DPRD Solo, Yulianto Indratmoko, mengungkapkan adanya kerusakan jembatan di daerah pemilihan atau dapilnya yaitu di Kelurahan Mojosongo, Jebres, yang ambrol beberapa waktu lalu.

Jembatan itu berada di Jl Slamet Selatan, Tawangsari, RT 002/RW 034, Mojosongo. “Saya dapat laporan dari warga, jembatan ini rusak dan membahayakan pengguna jalan. Pemkot Solo harus segera melakukan perbaikan,” ungkapnya saat diwawancarai Solopos.com, Minggu (18/12/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Yulianto mengatakan jalur itu menghubungkan antarwilayah rukun tetangga (RT) sehingga keberadaan jembatan itu cukup vital dan kondisinya cukup membahayakan. Butuh perbaikan segera agar tak jatuh korban. “Kami minta kerusakan jembatan segera diperbaiki,” imbuhnya.

Jembatan di Jl Slamet Selatan merupakan jembatan kampung dengan panjang sekira 2,5 meter dan lebar sekitar dua meter. Sejak ambrol beberapa hari lalu, jembatan di Mojosongo, Solo, tersebut tidak bisa dilalui mobil dan sepeda motor. Hanya pejalan kaki yang bisa lewat jalur itu.

“Ini jembatan kampung, tapi penting bagi warga. Semoga pekan depan sudah bisa dilakukan perbaikan,” katanya. Politikus PDIP itu mengungkapkan pembenahan infrastruktur di wilayah Solo utara, termasuk Mojosongo, masih harus terus ditingkatkan lagi.

Baca Juga: Libur Nataru, Proyek Jembatan Jurug B Solo Jalan Terus, Simpang Joglo Berhenti

Apalagi berdasarkan Perda Nomor 6 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Solo, kawasan Solo utara harus menjadi prioritas lima tahun ini. “Nyatanya berdasarkan skala prioritas, Solo utara masih sangat kurang. Mohon Pemkot Solo memprioritaskan Solut,” paparnya.

Tidak hanya infrastruktur jembatan yang ambrol, menurut Yulianto, masih ada beberapa ruas jalan kampung yang perlu diperbaiki di Mojosongo. Termasuk perlunya pembenahan beberapa saluran drainase, seperti di pinggir Jl Sumpah Pemuda, pinggir Jl Achmadi, dan lokasi lain.

Berbagai persoalan infrastruktur tersebut disampaikan masyarakat Mojosongo kepada Yulianto, seperti saat menggelar reses. “Banyak keluhan masyarakat merasa dianaktirikan. Saluran air Jl Sumpah Pemuda, saluran Jl Achmadi, saluran kampung,” urainya.

Baca Juga: Pengerjaan Jurug B Solo Lebih Cepat, Kontraktor Beberkan Penyebabnya

Yulianto juga menyoroti kumuhnya kawasan sekitar Pasar Mojosongo. Menurutnya, dulu ada tempat pertunjukan budaya di bantaran Kali Pepe. Tapi sekarang tempat itu dipakai untuk pemukiman dan penjualnya menggelar dagangan di badan jalan dekat Pasar Mojosongo.

“Sekarang untuk pemukiman dan pedagang jualan di badan jalan. Dulu di pinggir kali ada tempat seni budaya, tapi disalahgunakan untuk permukiman. Orang dari permukiman itu juga jualan di badan jalan depan Pasar Mojosongo, di wilayah RT 001/RW 001,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya