SOLOPOS.COM - Seorang tukang memasang keramik di lantai pinggir kolam wahana permainan anak di kompleks pengembanan wisata air Desa Guworejo, Karangmalang, Sragen, Sabtu (20/2/2021). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN – Lokasi bekas tambang galian C seluas 10.000 meter persegi di wilayah Desa Guworejo, Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah, dimanfaatkan untuk pengembangan wisata air.

Pemerintah Desa (Pemdes) Guworejo membuat embung dan kolam renang di lokasi itu untuk menambah pendapatan asli desa (PADesa). Wisata buatan yang menjadi inovasi Desa Guworejo itu akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) setempat.

Promosi Pegadaian Area Surabaya 2 Gelar Festival Ramadan 2024 di 2 Lokasi

Sekretaris Desa Guworejo, Karangmalang, Sragen, Istanti Handayani, saat berbincang di lokasi lahan kas desa, Sabtu (20/2/2021), menyampaikan pembuatan embung sudah selesai dan sekarang sudah dimanfaatkan untuk tempat pemancingan.

Baca juga: Nissa Sabyan Pelakor, Ustaz Zacky Mirza Kaget

Dia berencana mengembankan embung di lahan bekas tambang di Sragen itu menjadi semacam wisata air dengan menempatkan bebek-bebekan dan rumah makan apung di tengahnya.

“Selain itu, kami juga mengembangkan kolam renang secara bertahap. Sekarang disiapkan semacam water boom skala kecil untuk tempat bermain anak. Selain itu, kami juga akan membuat kolam renang yang standar untuk olahraga di sebelahnya. Nantinya objek wisata air itu akan dikelilingi gazebo untuk bersantai denan fasilitas rumah makan,” ujarnya.

Baca juga: Misteri Jelmaan Burung Jalak di Gunung Lawu, Konon Jadi Penunjuk Jalan Pendaki

Istanti menyampaikan lokasi tanah kas dan bengkok desa ini dulu merupakan perbukitan setingi 2-3 meter dari kondisi permukaan tanah sekarang. Dia menyampaikan lahan ini tidak produktif karena tidak ada sarana irigasi dan tanahnya padas dan hanya bisa ditanami tebu.

“Kemudian lahan ini dikeruk untuk menjadi lahan galian C. Setelah semua diratakan, maka lahan eks galian C ini kami manfaatkan untuk pengembangan wisata air. Untuk kolam renang itu sebenarnya sudah diangarkan sejak 2019 dan pada 2020 terkena refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19. Kemudian baru pada 2021 ini dialokasikan anggaran lagi senilai Rp550 juta untuk kolam renang,” ujarnya.

Baca juga: Dianggap Jadi Penyebab Kecelakaan, Bangunan di Pinggir Rel KA Kalijambe Sragen Diminta Ditertibkan

Istanti menyampaikan anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDesa) akan terus digulirkan untuk pengembangan wisata air di lahan bekas tambang ini sampai tuntas, entah berapa tahun lagi.

“Ke depan pengelolaannya diserahkan ke BUMDesa. Selama ini praktis belum ada PADesa,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya