SOLOPOS.COM - Warga melintas di dekat lokasi terowongan jalan poros desa serta jalur irigasi di wilayah Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo, Selasa (28/9/2021). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Jalan desa serta saluran irigasi di Desa Kokosan, Kecamatan Prambanan serta Desa Taskombang, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, dipastikan tak tergusur proyek jalan tol Solo-Jogja. Pelaksana proyek bakal membuat terowongan di bawah jalan tol agar jalan desa dan saluran irigasi tetap aman.

Kepala Desa Kokosan, Suparjo, mengatakan total luas lahan yang bakal terdampak proyek tol Solo-Jogja di Kokosa sekitar 4,5 ha. Seluruh lahan terdampak merupakan lahan pertanian.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tahapan pembebasan lahan saat ini masih dalam tahap identifikasi dan inventarisasi lahan terdampak tol. Sementara, pembahasan ganti kerugian baru dilakukan pada 2022.

Baca Juga: Sudah Tak Televan, 5 Perda di Wonogiri Dicabut

Meski belum ada pembebasan lahan, Suparjo menjelaskan belum lama ini ada pembahasan dengan  PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) soal teknis jalan tol yang bakal melintasi fasilitas umum. Dalam pembahasan itu, pengembang proyek tol memastikan saluran air serta jalan desa yang dimatikan.

Jalan tol bakal melintas di atas fasilitas tersebut. Di Kokosan setidaknya ada empat saluran air dan satu jalan desa yang bakal bersimpangan dengan jalan tol.

“Tidak ada saluran air dan jalan desa yang mau ditutup. Jadi semua itu nanti dibuka. Akan dibuatkan semacam terowongan,” kata Suparjo, Minggu (7/11/2021).

Baca Juga: Partisipasi Siswa SD di Wonogiri Ikuti PTM 96%

Kepala Desa Taskombang, Aris Sumarno, juga menjelaskan belum lama ini ada sosialisasi terkait teknis pembangunan jalan tol. Aris menjelaskan ada tiga jalan desa serta sejumlah saluran air yang bersimpangan jalan tol.

Dari tiga jalan desa itu, Aris mengatakan pelaksana pembangunan proyek tol sempat berencana menutup salah satu jalan desa. Hanya saja, rencana itu tak disetujui. “Kalau ditutup itu akan menyulitkan warga ketika mau mengairi sawah. Akhirnya ketiga jalan desa itu tetap dihidupkan,” jelas dia.

Aris juga memastikan seluruh saluran irigasi tak ada yang ditutup. Soal desain jalan desa dan saluran air, Aris menjelaskan bakal dibuatkan terowongan. Jalan tol bakal melintas di atas jalan desa serta saluran air.

Baca Juga: Klaten Bangun Pusat Kuliner Baru Senilai Rp3 Miliar di Desa Semangkak

Aris menjelaskan jalan tol bakal membelah desa Taskombang. Sekitar 9 RT dari total 33 RT bakal berada di sisi selatan jalan tol sementara sisanya berada di sisi utara.

Salah satu warga Desa Kokosan, Danang, mengatakan tanahnya ikut terdampak tol. Dia menjelaskan hingga kini belum mengetahui berapa besar nilai ganti kerugian yang diterima.

Danang berharap segera ada  kejelasan soal nilai uang ganti kerugian. “Pada prinsipnya saya mendukung. Tetapi, kami minta harga ganti ruginya juga sesuai dan tanaman yang ada dihitung satuan,” kata Anang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya