SOLOPOS.COM - Jajaran pesawat latih tempur T50i Golden Eagle di apron atau landasan parkir pesawat Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, Boyolali, Senin (24/3/2014). Pesawat latih tempur terbaru milik TNI AU ini sementara berpindah pangkalan di Adi Soemarmo karena pangkalan asalnya, Lanud Iswahjudi, Madiun, sedang mengalami perbaikan di landasan pacu. (JIBI/Solopos/R. Bambang Aris Sasangka)

Jajaran pesawat latih tempur T50i Golden Eagle di apron atau landasan parkir pesawat Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, Boyolali, Senin (24/3/2014). Pesawat latih tempur terbaru milik TNI AU ini sementara berpindah pangkalan di Adi Soemarmo karena pangkalan asalnya, Lanud Iswahjudi, Madiun, sedang mengalami perbaikan di landasan pacu. (JIBI/Solopos/R. Bambang Aris Sasangka)

Jajaran pesawat latih tempur T50i Golden Eagle di apron atau landasan parkir pesawat Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, Boyolali, Senin (24/3/2014). Pesawat latih tempur terbaru milik TNI AU ini sementara berpindah pangkalan di Adi Soemarmo karena pangkalan asalnya, Lanud Iswahjudi, Madiun, sedang mengalami perbaikan di landasan pacu. (JIBI/Solopos/R. Bambang Aris Sasangka)

Solopos.com, BOYOLALI – Pesawat latih tempur terbaru TNI AU, T50i Golden Eagle yang biasanya berpangkalan di Pangkalan TNI AU (Lanud) Iswahjudi, Madiun, saat ini untuk sementara hijrah ke Lanud Adi Soemarmo, Boyolali karena sedang berlangsungnya perbaikan di landasan pacu pangkalan asalnya. Sungguh menarik untuk melihat aksi pesawat buatan Korea Selatan ini, apalagi karena sejauh ini TNI AU menjadi satu-satunya negara di luar negara produsennya yang menggunakan pesawat latih tempur ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Letnan Kolonel Penerbang Wastum, Komandan Skadron 15 yang membawahkan pesawat-pesawat Elang Emas tersebut mengakui T50i merupakan pesawat yang andal dengan dukungan peranti elektronik yang memudahkan para pilotnya beralih ke pesawat yang lebih canggih. “Mesin pesawat ini sama dengan yang digunakan di F-18 Hornet, jadi powernya besar, dengan kecepatan mencapai 1.125 km per jam Layar monitornya juga berupa MFID [multifunction information display] yang besar, mirip layar tablet, ada dua di kiri kanan yang menyajikan semua data yang dibutuhkan,” terang Wastum saat dijumpai wartawan di apron utara Lanud Adi Soemarmo seusai melaksanakan latihan terbang, Senin (24/3/2014) pagi. “Pesawat ini bisa dibilang mirip sekali dengan F-16 yang juga kita miliki, jadi pilot eks F-16 cukup mudah bertransisi untuk menerbangkan pesawat ini,” imbuh pilot tempur dengan call sign Conda yang sudah membukukan 1.050 jam terbang pada pesawat F-16 Fighting Falcon ini.

Wastum yang juga menjadi salah satu penerbang TNI AU yang kali pertama dikirim ke Korsel untuk berlatih langsung menerbangkan pesawat Golden Eagle tersebut mengungkapkan pula saat ini T50i masih akan lebih banyak digunakan untuk fungsi latihan tempur. Hal ini lantaran pesawat tersebut belum dilengkapi radar air-to-air untuk mendukung fungsi operasi seperti pencegatan dan pertempuran udara. “Memang ada kendala anggaran sehingga waktu pembelian pesawat ini radar air-to-air itu belum bisa langsung ikut dibeli. Namun tahun 2015 pembelian sudah dilakukan sehingga pesawat ini betul-betul bisa menjalankan fungsi tempurnya dengan optimal,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya