SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, memberi keterangan kepada wartawan mengenai rencana vaksinasi terhadap kolompok usia enam hingga 11 tahun di Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri, Selasa (21/12/2021). (Solopos/ Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menginformasikan Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri akan ditutup total selama dua hari mulai 31 Desember 2021. Selama ditutup pedagang dilarang berjualan di area Alun-alun.

Akses masuk menuju Alun-alun akan diblokade agar tidak ada yang nekat masuk. Lampu penerangan dan lampu hias di kawasan Alun-alun juga bakal dipadamkan seperti saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan Level III, beberapa bulan lalu. Langkah itu untuk menegaskan area alun-alun harus steril dari kegiatan masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Setiap kecamatan ada tim yang terdiri atas pemerintah kecamatan, polsek, koramil, dan elemen lainnya. Tim akan menyisir dan memonitor wilayah untuk memastikan tidak ada kegiatan perayaan Tahun Baru yang menimbulkan kerumunan. Saya mengimbau, lebih baik merayakan Tahun Baru di rumah bersama keluarga saja,” kata Joko Sutopo.

Baca Juga: Objek Wisata Wonogiri Boleh Buka, Alun-Alun Tutup saat Pergantian Tahun

Dandim 0728/Wonogiri, Letkol (Inf) Rivan Rembudito Rivai, mendukung penuh pelaksanaan pengamanan Nataru di Kabupaten Wonogiri. Dia menilai, persiapan yang dilakukan Pemkab dan Polres sudah sangat optimal.

Sebelumnya diiformasikan tempat wisata di Kabupaten Wonogiri tetap boleh dibuka selama momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang. Pengelola harus memberlakukan penerapan protokol kesehatan yang ketat bagi personel internal maupun pengunjung untuk mencegah penularan Covid-19.

Tim gabungan mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Candi 2021 Polres Wonogiri di Alun-Alun Wonogiri, Kamis (23/12/2021). Apel tersebut menandai akan dimulainya Operasi Lilin Candi 2021 untuk pengamanan momentum Nataru, 24 Desember 2021-2 Januari 2022.

Baca Juga: Jekek Ancam Hentikan Mahasiswa Penerima Beasiswa Minim Kontribusi

Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto, kepada wartawan seusai apel, menyampaikan berdasar hasil rapat koordinasi se-Soloraya disepakati tempat wisata di Soloraya tetap boleh dibuka. Namun, pengelola harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Pengelola wajib meminta pengunjung menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebelum masuk. Selain untuk mengecek sudah vaksinasi atau belum, aplikasi tersebut dapat mendeteksi pengunjung terinfeksi Covid-19 atau tidak.

Aplikasi bersangkutan terkoneksi dengan data new all record (NAR) yang menampung data hasil tes usap dari berbagai tempat. Jika ada yang terkonfirmasi positif, pengunjung di tempatkan di ruang isolasi sementara terlebih dahulu untuk selanjutnya ditangani lebih lanjut.

Baca Juga: Kisah Mbah Minto Klaten Viral: Saya Hanya Menirukan Gerakan Ucup

“Patroli dan pengecekan di tempat wisata akan digelar intensif. Petugas akan terjun ke lapangan untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan baik. Patroli semacam ini sudah kami mulai sejak sepekan lalu. Ini bagian dari kegiatan rutin yang ditingkatkan,” ucap Kapolres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya