SOLOPOS.COM - Ilustrasi Alun-Alun Keraton Jogja, atau alun-alun utara Jogja. (Dok. Harian Jogja)

Solopos.com, JOGJA — Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sekaligus Raja Jogja, Sri Sultan Hamengku Buwono X, memberikan tanggapan atas informasi penjualan Alun-Alun Keraton Jogja, atau Alun-alun utara Kota Jogja, di situs online.

Menurut Sultan, aktivitas virtual terkait penjualan Alun-Alun Keraton Jogja itu ibarat mainan monopoli yang kemudian bisa dibeli secara fiktif.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sri Sultan pun meminta informasi penjualan Alun-Alun Keraton Jogja secara online itu tak perlu ditanggapi secara serius.

Baca juga: Wadidaw, Alun-Alun Utara Jogja Dijual Online di Situs Next Earth

“Jadi ya, virtual itu, pernah main monopoli enggak? Main monopoli nek nganggu dadu kae [pakai dadu], dapat [poin] sekian, baik bisa turun, nanti begitu melewati tertentu punya duit kertas di monopoli itu, iso tuku omah [bisa beli rumah], iso tuku hotel [bisa beli hotel], ha iyo podo lah [samalah kasusnya],” kata Sultan, Kamis (6/1/2022).

Sultan mengaku secara virtual lokasi-lokasi yang ditawarkan di situs belanja online itu bisa dijual, tak terkecuali Istana Negara. Tetapi hal itu bukan transaksi secara fisik, atau transaksi yang sebenarnya.

“Nah itu, Istana Negara saja kan sudah dijual, jadi dengan seperti itu ya kan, nanti bisa untuk keramaian dan sebagainya tetapi virtual semua, bukan transaksi fisik, tidak, ya main monopoli lah. Kalau ngerti main monopoli, ya kuwi lah [ya itulah]. Seperti hotel kan mung barang cilik warnanya merah [kayak hotel di permainan monopoli berupa benda kecil berwarna merah]. Itu monopoli, ya seperti itu,” terangnya.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Alun-Alun Keraton Jogja, atau Alun-alun utara Kota Joga dan Kompleks Kepatihan Kantor Gubernur DIY dijual di situs online, Next Earth.

Baca juga: Sultan Jogja Tak Ingin Ada Sepak Bola Jika Merusak, Warganet Setuju

Di situs online itu, Alun-alun utara Kota Jogja dan Kompleks Kepatihan Kantor Gubernur DIY ditawarkan dengan mata uang kripto, 240 United States Dollar Tether (USDT). USDT adalah mata uang kripto dengan nilai per aset setara US$1, atau setara Rp14.392,5.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya