SOLOPOS.COM - Suasana Rapat Koordinasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi Kabupaten Boyolali Tahun 2023 di Semar Resto, Boyolali, Senin (30/1/2023) siang. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Para petani di wilayah Boyolali diminta tak perlu khawatir meski alokasi pupuk bersubsidi khususnya jenis NPK pada 2023 ini berkurang dibanding tahun lalu. Pengurangan alokasi NPK tak terlalu signifikan.

Di sisi lain, jatah pupuk urea naik dibanding tahun lalu. Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Boyolali, Bambang Jiyanto, mengungkapkan pada 2023 ini alokasi pupuk urea adalah 25.000 ton kemudian NPK 16.500 ton.

Promosi Gelar Festival Ramadan, PT Pegadaian Kanwil Jawa Barat Siapkan Panggung Emas

“Untuk urea meningkat, kalau tahun kemarin 21.500 ton sekarang 25.000 ton. Kemudian, untuk NPK turun, tahun kemarin 17.000 sekian ton, sekarang hanya 16.500 ton. Tapi ya ndak usah khawatir, biasanya kalau ada perubahan dari pemerintah pusat akan didistribusikan ke kabupaten/kota,” ungkapnya, Senin (30/1/2023) siang.

Hari itu, Dinas Pertanian Boyolali mengadakan Rapat Koordinasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi Kabupaten Boyolali Tahun 2023 di Semar Resto. Dalam rapat itu Bambang mengatakan dalam perkembangannya, jumlah pupuk bersubsidi bisa tambah dan kurang.

Kalau dirasa sangat kurang, Pemkab Boyolali bisa mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi dari daerah lain. Ia mengatakan pada 2022 telah terjadi empat kali pergeseran pupuk. Jadi, menurutnya pada 2023 juga ada kemungkinan bergeser.

Lebih lanjut, Bambang mengungkapkan hanya petani yang menanam sembilan komoditas yang akan mendapatkan jatah pupuk bersubsidi. “Tanaman pangan ada padi, jagung, dan kedelai. Hortikultura ada cabai, bawang merah, dan bawang putih. Dan untuk perkebunan yaitu tebu rakyat, kakao, dan kopi,” ungkapnya.

Selanjutnya, Bambang memaparkan jumlah petani yang terdata di Boyolali ada 120.526 orang. Namun, yang memenuhi persyaratan memperoleh subsidi hanya 100.492 petani. Sisanya tidak mendapatkan jatah pupuk subsidi karena petani menanam luar sembilan komoditas yang ditentukan.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan pupuk yang disubsidi hanya urea dan NPK. Sehingga, bagi petani yang membutuhkan pupuk selain NPK  dan urea bisa memakai pupuk nonsubsidi. Bambang juga mengungkapkan terkait alokasi pupuk subsidi, Dispertan Boyolai juga diwajibkan membuat diagonal poligon lahan pertanian.

Evaluasi Penyaluran Pupuk 2022

“Misal suatu kelompok tani yang memperoleh pupuk subsidi sekarang diwajibkan untuk membuat laporan spasial lahan. Hal tersebut agar tidak terjadi penyelewengan dan agar tidak terjadi pembengkakan,” ujarnya.

Ketika salah satu kecamatan mengusulkan dan usulannya dinilai sangat tinggi, akan dicek dengan poligon lahan. Sementara itu, salah satu distributor Pupuk Indonesia dari Boyolali, Sugiyanto, mengungkapkan penyaluran pupuk pada 2022 berjalan dengan baik.

Ia menyalurkan pupuk urea di wilayah Musuk, Cepogo, Selo, dan Boyolali Kota. Kemudian, pupuk NPK ia salurkan ke wilayah Simo, Karanggede, dan Andong. Sugiyanto membeberkan ada delapan distributor pupuk bersubsidi di Boyolali.

Penyaluran pupuk bersubsidi di tempatnya sudah lebih dari 93 persen. Meskipun berjalan lancar, ia mengungkapkan ada beberapa kendala di lapangan seperti kartu tani. “Jadi kartu tani itu masih banyak kendala. Contohnya dari BRI dan petaninya itu sendiri,” katanya.

Ia mengatakan alokasi pupuk telah ada, Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) juga telah tersedia. Namun, kartu yang digunakan tidak bisa digesek. “Entah kartunya yang rusak atau bagaimana, nah ini ada koordinasi perbaikan dengan stakeholder, terutama dengan BRI,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia menyarankan ke depan harus makin banyak koordinasi antara petani dalam kelompok dengan pihak bank. Selain itu, harus juga ada koordinasi dengan penyuluh pertanian di kecamatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya