SOLOPOS.COM - Ilustrasi petani memberi pupuk tanaman padinya. (Antara)

Solopos.com, KLATEN – Alokasi pupuk bersubsidi di Klaten tahun 2020 menurun drastis dibandingkan tahun 2019. Meski seperti itu, petani di Kabupaten Bersinar tak perlu cemas lantaran Pemkab Klaten bakal mengajukan penambahan alokasi pupuk bersubsidi di pertengahan tahun mendatang.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com penurunan alokasi pupuk bersubsidi di Klaten hampir terjadi di seluruh jenis pupuk bersubsidi. Alokasi pupuk urea di awal tahun 2020 sebanyak 21.413 ton. Alokasi pupuk ZA sebanyak 6.458 ton; pupuk SP36 sebanyak 1.135 ton; pupuk NPK sebanyak 13.954 ton; dan pupuk organik sebanyak 2.945 ton.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Desa Jambukulon, Pusatnya Furnitur dan Handicraft di Klaten

“Alokasi itu mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019," kata Kepala Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten, Widiyanti, saat ditemui Solopos.com usai Rakor Pupuk dan Pestisida dalam rangka Menyukseskan Program Swasembada Pangan di Klaten 2020 di pendapa Pemkab Klaten, Kamis (13/2/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

"Dibandingkan dengan tahun 2019, alokasi pupuk tahun 2020 jenis urea mengalami penurunan 4.903 ton, ZA mengalami penurunan 2.542 ton, SP36 mengalami penurunan hingga 765 ton, dan organik mengalami penurunan 4.038 ton. Satu-satunya yang meningkat, jenis NPK. Peningkatannya hingga 3.147 ton,” jelas Widiyanti.

Dia mengatakan penurunan alokasi pupuk tidak akan mempengaruhi produksi tanaman padi di Klaten. Sepanjang tahun 2020, DPKPP Klaten mematok target luas tanam tanaman padi mencapai 70.000-an hektare.

Turun Temurun, Soto Angkring Karanganyar Ini Gelar Lapak Sejak Zaman Penjajahan

“Saat ini, para petani sudah memasuki musim tanam (MT) I. Penyerapan pupuk bersubsidi masih lancar. Jika nantinya stok menipis, kami akan ajukan penambahan juga. Alokasi pupuk yang disampaikan di sini yang bersubsidi. Petani bisa juga menggunakan pupuk nonsubsidi,” katanya.

Hal senada dijelaskan Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Setda Klaten, Cahyo Dwi Setyanta. Para petani diharapkan dapat menyikapi penurunan alokasi pupuk bersubsidi itu dengan memanfaatkan pupuk sesuai kebutuhan.

“Para petani tak perlu cemas. Dalam menggunakan pupuk juga tidak perlu boros alias sesuai kebutuhan [250 kg pupuk urea per hektare]. Semoga dalam perjalanannya nanti tetap ada tambahan. Biasanya, kami tetap mengusulkan penambahan alokasi di pertengahan tahun,” katanya.

Lawan Persis Solo, Persib Bandung Tanpa Bobotoh

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan Kabupaten Bersinar dikenal sebagai lumbung padi di Jateng dan tingkat nasional. Salah satu upaya mencegah kelangkaan pupuk, yakni mengoptimalkan penggunaan kartu tani. “Di Klaten ini ada 67.462 kartu tani. Manfaatkan kartu tani itu untuk pembelian pupuk bersubsidi. Penyaluran pupuk juga perlu diawasi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya