SOLOPOS.COM - Sejumlah truk diparkir di jalan saat aksi demonstrasi Konfederasi sopir logistik Indonesia -Banyuwangi di depan pintu masuk Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (3/1/2021). Unjuk rasa para sopir yang menyampaikan aspirasi terkait penerapan kebijakan zero ODOL (Over Dimensi Over Load) itu mengakibatkan aktivitas bongkar muat pelabuhan terganggu karena pintu masuk dan keluar pelabuhan tertutup truk pendemo. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/aww.

Solopos.com, JAKARTA–Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) menyebut biaya logistik di Indonesia masih tinggi.

Hal ini disebabkan bentuk negara kepulauan, premanisme, dan minimnya penggunaan logistik pelayaran jangka pendek crossborder.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Umum ALI Mahendra Rianto mengatakan biaya logistik yang tinggi menjadi tantangan dalam sektor industri tersebut.

Bahkan, Presiden Joko Widodo sempat menyoroti tingginya biaya logistik di Indonesia sebagai salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara.

Menurut Mahendra, tantangan utama dari logistik Indonesia adalah aspek geografis atau kewilayahan di mana terdapat lebih dari 17.000 pulau dan setiap produk atau barang yang dikirimkan harus melalui tahapan yang panjang.

Baca Juga: Angkutan Logistik Dibatasi Saat Arus Mudik dan Lebaran

Seperti diketahui, proses logistik terbagi menjadi first mile, middle mile sampai dengan last mile atau sampai ke tangan pelanggan.

“Ini yang harus kita lewati untuk seluruh produk. Bayangkan 17.000 pulau dan 270 juta penduduk,” jelasnya di Jakarta, Rabu (18/5/2022).

Mahendra mengatakan perlu adanya pengawasan dan perhatian yang diberikan secara detail pada setiap tahapan logistik mulai dari pabrik sampai pelanggan.

Apabila proses tidak diawasi secara detail maka akan terjebak pada berbagai permasalahan, salah satunya adanya pungutan liar pada aspek transportasi barang.

“Ini di luar kontrol kita. Salah satu penyebab biaya logistik tinggi itu karena ada pungli,” ujarnya.

Baca Juga: Solar Langka, Pelaku Angkutan Logistik Pilih Mogok

Volume Semen Turun Dibandingkan dengan sejumlah negara di Asia Tenggara, Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi. Misalnya dibandingkan dengan Filipina yang bentuk geografisnya mirip dengan Indonesia.

Oleh sebab itu, dibutuhkan siasat untuk menekan biaya logistik di Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

Mahendra mendorong agar kegiatan logistik, utamanya first mile, bisa memprioritaskan moda pelayaran laut jangka pendek atau short-sea shipping dengan kapal roro.

Dia menyebut penggunaan kapal roro untuk mendorong proses logistik di Indonesia karena lebih efektif dan efisien, di mana truk-truk secara mandiri naik ke kapal dan begitu pula saat turun saat kapal menyandar.

Dia mencontohkan Filipina yang menggunakan kapal roro untuk yang menghubungkan pergerakan antarpulau.

“Jadi gak perlu crane. Karena kalau ada crane itu potensi bottleneck,” ujarnya.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul ALI Jelaskan Penyebab Biaya Logistik Indonesia Masih Tinggi

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya