SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, BOYOLALI — Kasus kebakaran yang terjadi di Boyolali selama tahun 2021 mengalami penurunan secara signifikan. Turunnya kasus kebakaran tersebut dinilai karena semakin meningkatnya kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap risiko kebakaran.

Kabid Pemadam Kebakaran Satpol PP Boyolali, Dono Rumekso, mengatakan selama tahun 2021, total terdapat 42 laporan kebakaran yang ditangani oleh Damkar Satpol PP Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kebakaran meliputi kebakaran rumah dan lahan kosong. Angka pada 2021 tersebut menurutnya turun jauh lantaran pada 2020, jumlah laporan kebakaran yang diterima Satpol PP Boyolali sebanyak 60 kasus kebakaran.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: RSUD Kariadi Terbakar, 31 Pasien Dievakuasi

“Kalau melihat angka tersebut, memang terjadi penurunan angka kebakaran di Boyolali secara setahun terakhir. Untuk penyebab kebakaran kebanyakan disebabkan korsleting listrik, dan membakar sampah tapi tidak diawasi sehingga merembet,” ucap dia kepada Solopos.com, Kamis (30/12/2021).

Dono menjelaskan, turunnya angka kebakaran bukan disebabkan oleh pembatasan mobilitas selama tahun 2021. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh semakin meningkatnya kewaspadaan masyarakat terkait risiko kebakaran.

“Karena kebakaran itu sebagian besar disebabkan unsur kelalaian manusia. Adanya sosialisasi dari kami tentang bahaya kebakaran dan cara penanggulangannya. Maka kejadian kebakaran bisa ditekan,” imbuh dia.

Baca juga: Hujan Es dan Puting Beliung Rusak Rumah Warga Sidomulyo Boyolali

Dono meningmbau kepada masyarakat agar pada tahun 2022 terus waspada dan meningkatkan kewaspadaan terkait bahaya kebakaran. Dia meminta masyarakat untuk selalu berhati-hati, rutin mengecek kabel yang tidak standar SNI dan sambungan kabel. Hal ini melihat kasus terbanyak kebakaran yang disebabkan oleh korsleting listrik.

“Sambungan kabel sebisa mungkin dibuat sambungan yang aman. Sehingga potensi kebakaran bisa ditekan sedini mungkin. Selain itu, untuk masyarakat yang masih sering membakar sampah, agar ditunggui. Jangan sampai merambat ke bahan-bahan yang mudah terbakar,” beber dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya