SOLOPOS.COM - Pengelola Roti Gembong Gedhe di Gentan, Baki, Sukoharjo, mempersiapkan pesanan pelanggan pada Rabu (11/5/2022). (Solopos-Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kelancaran mudik Lebaran 2022 tanpa adanya penyekatan seperti dua tahun sebelumnya menumbuhkan geliat perekonomian warga masyarakat di lokasi tujuan pemudik, salah satunya Sukoharjo. Sektor kuliner utamanya oleh-oleh di Sukoharjo laris.

Pemilik usaha karak Werkudoro di Ngadirejo, Kartasura, Sukoharjo, Mrahanto, menyebut selama Lebaran mengalami kenaikan produksi sekitar 35%. “Ada peningkatan, Alhamdulilah selama Bulan Puasa [produksi karak] lebih dari satu kuintal,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Selasa (10/5/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menyebut jumlah produksi karak pada hari biasa hanya mencapai 75 kilogram. Menurutnya banyak pembeli yang melakukan pemesanan secara online melalui pesan whatsapp.

Mrahanto beberapa waktu lalu mengatakan pembeli karaknya berasal dari luar pulau Jawa seperti Palembang, Lombok, Jambi hingga Padang. Sementara pembeli lokal berasal dari Soloraya juga cukup banyak. Adapula pembeli luar kota lainnya seperti Malang, Jakarta, dan Bogor.

Tak hanya karak, komoditas oleh-oleh yang diproduksi warga Sukoharjo, seperti keripik belut juga mengalami kenaikan penjualan. Pemilik usaha keripik belut di Gedongan, Baki, Sukoharjo, Annisa, menyebut ada kenaikan omzet namun tak memberi tahu jumlah peningkatan penjualannya.

Baca juga: Perajin Keranjang Parcel di Sukoharjo Kebanjiran Order Saat Lebaran

“Alhamdulillah sudah mulai naik sekitar 70%,” katanya saat dihubungi Solopos.com terkait penjualan selama Lebaran, Selasa. Dalam perbincangan dengan Solopos.com beberapa waktu lalu, dia menyebut biasanya dalam satu bulan omzet penjualan mencapai Rp40 juta.

Sementara pada momen libur sekolah atau hari raya bisa mengalami kenaikan hingga dua kali lipat. Sedangkan selama pandemi omzet menyentuh angka Rp15 juta-Rp20 juta per bulan.

Pesanan Dadakan

Tak hanya sektor kuliner, produk lain di Sukoharjo yang bisa dijadikan hantaran atau buah tangan, seperti lurik di Desa Tawang, Weru, Sukoharjo juga meningkat omzetnya selama momen mudik Lebaran. Dimintau konfirmasi terpisah, pemilik usaha Satria Lurik ATBM, Irnawati, mengaku mengalami peningkatan penjualan tanpa menyebut berapa omzet yang didapatnya.

“Masih biasa-biasa saja, naik sedikit [omzet penjualan],” katanya melalui pesan Whatsapp saat ditanya omzet yang diterima selama Lebaran, Selasa.

Baca juga: Cegah Penularan PMK, Sukoharjo Perketat Distribusi Hewan Ternak

Keuntungan berlipat juga didapatkan pengelola roti gembong khas Kutai Kartanegara, Roti Gembong Gedhe, yang membuka cabang di Gentan, Baki, Sukoharjo, saat Lebaran.

“Alhamdulilah lebih banyak tahun ini, kadang ada pesanan dadakan, sama yang [tahun] kemarin beda Lebarannya. Kalau lebaran kemarin [penjualan] sekitar 300 [biji] lebih [per hari]. Paling banyak 440 [biji] dalam satu hari. Dalam satu hari [omzet mencapai] Rp4 juta-Rp5 juta,” kata pengelola toko setempat, Guntur Bagus Pamungkas, 21, Rabu (11/5/2022).

Dia mengatakan penjualan per hari dalam hari biasa pada Senin-Kamis sekitar 200 biji setiap harinya. Sedangkan pada Jumat mencapai 240 biji. Penjualan terbanyak Sabtu-Minggu sejumlah 280-320 biji per hari. Lebih lanjut menurutnya, penjualan kebanyakan berdasarkan kedatangan langsung pembeli ke outlet. Di Sukoharjo sendiri Roti Gembong Gedhe memiki tiga outlet di Gentan, Solo Baru, dan Sukoharjo Kota.

Baca juga: Sosok Fery Wisnu, Pria Gatak Sukoharjo di Video Viral Bareng Kakak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya