SOLOPOS.COM - Perbankkan Syariah (Dok/JIBI)

Solopos.com, JAKARTA -- Produk keuangan syariah makin diminati di Indonesia. Hal ini ditandai pangsa pasar atau market share keuangan syariah terhadap sistem keuangan di Indonesia yang mencapai 9,03 persen per April 2020.

Direktur Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Deden Firman Hendarsyah mengatakan capaian itu mengalami kenaikan dari posisi 2019 yang hanya 8 persen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Per April 2020, total aset keuangan syariah di Indonesia, tidak termasuk saham syariah, mencapai Rp1.496,05 triliun. Apabila diperinci, aset keuangan syariah terbesar berasal dari pasar modal syariah dengan nilai mencapai Rp851,72 triliun.

Tragis, Pasutri Tewas Tertabrak KA Barang di Magetan

Ekspedisi Mudik 2024

Selanjutnya, perbankan syariah dan industri keuangan non-bank (IKNB) syariah masing-masing senilai Rp534,86 triliun dan Rp109,47 triliun.

Menurut Deden, data tersebut cukup menarik karena porsi dari pasar modal syariah yang paling besar. Hal tersebut berkaitan dengan penerbitan sukuk oleh pemerintah. Rupanya, sukuk banyak diminati investor.

Adapan saat ini pemerintah sudah mulai melirik penerbitan sukuk yang porsinya mencapai 20 persen dari total penerbitan obligasi.

Jurang Gantung, Jurang Krakal, Cerita Lokasi Rawan Kecelakaan di Purwantoro Wonogiri

Kepemilikan Sukuk Perbankan Syariah Masih Kecil

"Data Kementerian Keuangan menyebutkan kepemilikan sukuk perbankan syariah masih kecil angkanya. Kita tidak berhenti sampai kepemilikan, tetapi peran apa yang bisa diambil dari maraknya sukuk ini," kata dia dalam Maybank Shariah Thought Leaders Forum 2020, Kamis (2/7/2020), seoerti dikutip Bisnis.com.

Dari sisi perbankan, aset perbankan syariah masih tergolong rendah yakni 6,07 persen per April 2020. Angka itu berasal dari 20 unit usaha syariah, 14 bank umum syariah, dan 163 BPR Syariah. Per April 2020, total aset perbankan syariah mencapai Rp534,86 triliun.

Pelatihan Kartu Prakerja Disetop? Ini Penjelasan Pemerintah

Merujuk data April 2020 tersebut, perbankan syariah masih menunjukkan pertumbuhan yang positif. Meskipun, harus diakui kinerja perbankan syariah tetap mengalami perlambatan. Hal itu terjadi hampir di semua perbankan akibat dampak pandemi Covid-19.

"Ini menjadi tantangan bagi kita tentunya, Saya ingin ingatkan bahwa ada hal yang membuat kami merumuskan apa yang sudah kami diskusikan. Sudah banyak sekali referensi dari berbagai pakar, apa yang terjadi di masyarakat dan ekonomi kita," kata dia.

Solo Inflasi 0,29%, Gegara Harga Telur dan Daging Ayam Tinggi Banget

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya