SOLOPOS.COM - Seorang pedagang cabai rawit merah melayani pembeli di Pasar Bunder Sragen, Selasa (14/6/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, JAKARTA–Harga cabai yang sebelumnya menunjukkan tren kenaikan, kini terpantau mulai turun secara rata-rata nasional.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional melaporkan per 4 Juli 2022 pukul 10.00 WIB, harga cabai merah besar turun 1,2% atau Rp850 menjadi Rp70.000/kg dan cabai merah keriting turun 6,53% atau Rp5.050 menjadi Rp72.250/kg.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cabai rawit yang sebelumnya sempat tembus Rp120.000 per kilogram di pasaran, kini perlahan turun.

Masing-masing harga cabai rawit hijau dan merah turun Rp7.250 dan Rp4.100 per kilogram.

Hari ini harga cabai tersebut di angka Rp62.900/kg dan Rp90.700/kg.

Baca Juga: Mantap! Temanggung Surplus Cabai hingga Agustus 2022

Penurunan ini diikuti dengan panen raya cabai yang terjadi di Sumedang, Jawa Barat.

Sementara untuk bawang merah terpantau masih mengalami kenaikan pada hari ini sebesar 2,14% atau naik Rp1.300/kg.

Terpisah, panen raya cabai di Sumedang Jabar bisa menutup daerah-daerah yang memiliki defisit pasokan cabai.

Berdasarkan data early warning system (EWS) Juni hingga Juli, ketersediaan cabai baik cabai besar maupun cabai rawit di Kabupaten Sumedang juga mengalami surplus.

Produksi cabai besar dan rawit Juni, sebanyak 515 ton dan 393 ton, sementara kebutuhan cabai besar dan rawit adalah 324 ton dan 307 ton.

Baca Juga: Tanaman Cabai Milik Perangkat Desa di Sragen Diobrak-Abrik Maling

Untuk Juli 2022, produksi cabai besar dan rawit mencapai 500 ton dan 337 ton sedangkan kebutuhan untuk kedua cabai tersebut adalah 353 ton dan 321 ton.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan ketersediaan cabai cukup sehingga dapat menurunkan harga cabai yang sebelumnya melonjak akibat terbatasnya pasokan.

“Memang ada dinamika harga menjelang hari raya Iduladha. Dan ini adalah momentum yang terjadi setiap tahun, Idulfitri, Iduladha, Natal dan tahun baru. Tapi kami hadir di sini, bersama Pak Bupati dan jajaran lainnya untuk memastikan bahwa cabai tersedia cukup,” katanya dalam keterangan resmi Kementan, Minggu (3/7/2022).

Selain faktor jelang Iduladha, gejolak harga cabai menurutnya juga dipengaruhi oleh kondisi anomali cuaca dan serangan hama penyakit yang massif sehingga membuat hasil panen petani tidak optimal.

Dia menambahkan tidak ada lagi pembatasan mobilitas, kebutuhan hotel, restoran, dan kafe atau Horeka juga meningkatkan permintaan cabai.

Baca Juga: Habis-Habisan, Kebun Cabai Petani Kalijambe Sragen Dirusak Maling

“Saya lihat Sumedang ini bagus. Menurut laporan cabainya surplus. Kalau begitu, Sumedang bisa menyuplai daerah lainnya yang defisit,” ungkapnya.

Pamulihan merupakan sentra cabai di Sumedang selain di wilayah perkebunan Gunung Sindulang, Cimanggung, dan Wado.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Sumedang Panen Raya Cabai, Mentan Tegaskan Suplai Cukup

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya