SOLOPOS.COM - Ilustrasi persawahan. Area persawahan menjadi sasaran Gunawan Adi Saputro, begal sadis di Klaten yang dibekuk polisi, Februari 2021. (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Solopos.com, KLATEN — Sawah seluas 14.000 hektare (ha) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah memasuki masa panen pada Maret-April ini.

Hingga kini, organisme pengganggu tanaman (OPT) relatif terkendali. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Lilik Nugraharja, mengatakan serangan hama wereng terjadi di beberapa desa. Namun, ia mengklaim serangan hama wereng terkendali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : Petani Musuk Boyolali Sambat Panen Cabai Merosot, Ini Penyebabnya

Begitu pula, lanjut dia, serangan hama tikus yang kerap merebak saat musim hujan. “Serangan tikus hanya spot-spot saja. Seperti, di wilayah Karangdowo dan alhamdulillah sudah dilakukan geropyokan serta bisa terkendali,” kata Lilik saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (21/3/2022).

Lilik memperkirakan sawah seluas 8.000 ha memasuki panen pada Maret ini. Disusul, sawah seluas 6.000 ha pada April mendatang. “Untuk varietas rata-rata yang ditanam petani Inpari 32. Produktivitasnya berbeda-beda di setiap wilayah,” tutur Lilik.

Baca Juga : Serangan Hama Ulat Teror Petani Jagung di Madiun

Sebelumnya, Camat Prambanan, Puspa Enggar Hastuti, mengatakan sawah seluas 301 ha di Prambanan mulai panen. Hasil panen diperkirakan mencapai 2.122 ton gabah kering giling (GKG). “Harapan kami ini bisa ikut mendukung salah satu program unggulan dari Klaten, yakni Klaten Mapan yang artinya Klaten mandiri pangan,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya