SOLOPOS.COM - Bendera Jerman Barat yang kini juga sebagai bendera Jerman. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Sejak adanya perselisihan Ukraina dengan bantuan dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Rusia, banyak yang mempertanyakan keberadaan Jerman karena tidak mengambil langkah spesifik apapun.

Jerman menolak untuk mengirimkan senjata ataupun militernya ke Ukraina dan menggantinya dengan pengiriman helm perang serta alat medis. Hal tersebut memicu amarah dari Wali Kota Kiev, namun di satu sisi Jerman melakukannya atas pertimbangan sejarah yang telah terjadi sebelumnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir dari BBC.com penolakan pengiriman senjata yang dilakukan Jerman erat kaitannya dengan peristiwa Perang Dunia II. Ada masa kelam bagi Jerman di sana dan sampai sekarang hal ini sangat memengaruhi langkah politik luar negeri dan militer negara tersebut.

Baca Juga: Situasi Ukraina Memanas, AS Larang Warganya Berkunjung ke Rusia

Peristiwa tersebut salah satunya adalah perang yang dilakukan antara Hitler dan Soviet yang terjadi pada 1945. Soviet pada akhirnya menang dalam pertumpahan darah yang mengakibatkan banyak nyawa melayang.

“Jerman memiliki kebijakan menahan diri yang sudah lama ada dalam segala jenis konflik militer dan ekspor senjata yang dipandang sebagai pemicu konflik daripada mengurangi konflik,” pernyataan Thomas Kleine-Brockhoff di German Marshall Fund yang dikutip dari BBC.com pada Sabtu, (29/1/2022).

“Kebijakan lama ini mengatakan bahwa Jerman tidak mengekspor senjata ke zona konflik,” lanjutnya.

Baca Juga: Rusia Berpotensi Invasi Ukraina, Inggris Siap Kerahkan Pasukan

Jerman memang telah melanggar prinsip itu ketika mempersenjatai Peshmerga yang memerangi ISIS di Irak Utara. Namun situasi di Ukraina berbeda dalam masa silam sejarah mengatakan Nazi telah membunuh jutaan orang di Ukraina dan Rusia.

Sebuah survei tahunan juga mengungkapkan bahwa mayoritas orang Jerman percaya bahwa negosiasi diplomatik adalah cara terbaik untuk menyelesaikan konflik.

Hal tersebut dibuktikan dengan pasukan Jerman yang jarang berpartisipasi apapun selain misi perdamaian, meskipun ada beberapa pengecualian dalam kasus tertentu.

Sebagai salah satu pengekspor senjata terbesar di dunia, Jerman tetap memiliki kontrol ketat atas kemana senjata dikirim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya