SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat memimpin rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/6/2022). (Antara/Hafidz Mubarak A.)

Solopos.com, JAKARTA–Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan India dan China dalam membeli minyak Rusia untuk mengimbangi meningkatnya tekanan dari kenaikan biaya energi.

“Semua opsi selalu kami pantau. Jika ada negara (dan) mereka memberikan harga yang lebih baik, tentu saja,” kata Jokowi dalam wawancara dengan Financial Times seperti dilansir Antara, Senin (12/9/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Awal bulan ini, Jokowi menaikkan harga bahan bakar bersubsidi sebesar 30% dan mengatakan bahwa kenaikan harga adalah opsi terakhirnya karena tekanan fiskal, yang memicu protes di seluruh negara berpenduduk 270 juta orang.

Ekspedisi Mudik 2024

Setiap langkah untuk membeli minyak mentah Rusia dengan harga di atas batas yang disepakati oleh negara-negara G7 dapat membuat Indonesia terkena sanksi AS.

Pada Agustus, Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengatakan bahwa Indonesia telah ditawari minyak mentah Rusia dengan diskon 30%.

Menyusul itu, Pertamina mengatakan sedang mengkaji risiko membeli minyak Rusia.

Ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia mencatat tingkat inflasi tahunan sebesar 4,69% pada Agustus, di atas kisaran target bank sentral sebesar 2%-4% untuk bulan ketiga berturut-turut, karena harga pangan yang tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya