SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia)

Harianjogja.com, JOGJA—Meski akhir tahun ini wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilanda musim kemarau, Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) DIY Awaludin Iqbal, menjamin kebutuhan beras di DIY saat ini mencukupi hingga Februari 2015 mendatang.

Menurut Iqbal, sampai saat ini Perum Bulog Divre DIY masih menerima beras antara 80 hingga 100 ton setiap hari. Indikasi tersebut menunjukkan, peredaran beras di masyarakat tidak mengalami persoalan meskipun saat ini tengah musim kemarau. Pasalnya, kekeringan yang melanda di DIY tidak menggangu produktivitas tanaman padi di wilayah irigasi teknis.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Diakui Iqbal, selama kemarau ini terjadi sedikit penurunan produktivitas padi. Namun, hal itu dinilai wajar lantaran saat ini masuk musim tanam ketiga. Dia berharap, penurunan itu juga tidak memengaruhi harga beras di pasaran. Saat ini, harga beras untuk kualitas IR I di pasaran dijual rata-rata Rp8.500 per kilogram (kg) dan IR II Rp8.000 per kg. Selama September ini, pihaknya menyalurkan sebanyak 4.325 ton beras.

“Masyarakat tidak perlu khawatir terkait stok beras. Hingga kini, kami masih memiliki stok beras sebanyak 16.000 ton. Stok tersebut mencukupi kebutuhan beras masyarakat DIY hingga lima bulan ke depan. Apalagi November hingga Januari memasuki musim tanam pertama,” ujar Iqbal kepada Harianjogja.com, Selasa (30/9/2014) di kantornya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya