Solopos.com, JAKARTA — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan Indonesia membutuhkan sembilan satelit pengindraan jauh untuk memantau kondisi kebencanaan di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Deputi Instrumentasi, Kalibrasi, Rekayasa dan Jaringan Komunikasi BMKG, Muhamad Sadly, pada kuliah umum dalam rangka Hari Meteorologi Dunia Ke-72 secara daring di Jakarta, Selasa (22/3/2022), mengutip Antara.
Satelit pengindraan jauh merupakan teknologi yang digunakan untuk mengamati fenomena bumi dengan instrumen untuk mengukur energy elektromagnetik tanpa melalui kontak fisik dengan objek yang diinginkan. Dalam manajemen bencana, satelit penginderaan jauh memungkinkan informasi diberikan diseluruh fase.