SOLOPOS.COM - Warung tengkleng di Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, yang viral karena dinilai ngepruk harga. (Solopos/Candra Mantovani)

Solopos.com, SUKOHARJO — Harsi, 55, bakul tengkleng di Solo Baru, Sukoharjo, yang viral karena dikritik masyarakat di dunia maya mulai mengubah cara berjualan dan penyajian hidangan kepada pelanggannya.

Hal tersebut ia lakukan setelah mendapat edukasi dari Paguyuban PKL Setia Kawan Solo Baru, Selasa (7/12/2021). Kepada Solopos.com yang menemui di warungnya, Rabu (8/12/2021), Harsi mengakui akibat metode berjualan yang ia terapkan sebelumnya, saat ini warungnya sepi pengunjung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia juga mengakui salah dan berjanji akan mengubah sistem jualannya dengan aktif berkomunikasi dengan pembeli. Dengan begitu pembeli tidak merasa tertipu dengan harga yang dipatok.

Baca Juga: Single Parent, Bu Harsi “Tengkleng” Besarkan 2 Anak Hingga Lulus Kuliah

“Kemarin sempat diberi tahu kenapa kok bisa diomongin seperti ini [viral] dan pembeli tidak mau jajan di tempat saya. Memang saya kurang berkomunikasi dengan pelanggan maunya seperti apa. Jadi kadang pelanggan merasa diminta membayar tidak sesuai, karena beda dengan harga yang dipasang di depan,” ucapnya.

Bakul tengkleng di Solo Baru itu mengatakan setelah ini ia berjanji lebih memperhatikan pelayanan kepada pembeli. Selain itu, dengan bantuan Paguyuban PKL, warung miliknya akan dipasang harga baru yang lebih detail dibandingkan yang dia pasang saat ini.

“Tadi dari paguyuban, Mbak Sudarsi, juga masih menemani saya, melihat bagaimana saya melayani pembeli. Kalau ada yang kurang jelas antara saya dan pembeli saya diberi tahu yang seharusnya bagaimana,” terangnya.

Baca Juga: Paguyuban PKL Solo Baru Beri Saran Perbaikan ke Bakul Tengkleng Viral

Pakai Masker dan Sarung Tangan Plastik

Terkait kebersihan, Harsi mengatakan saat ini ia selalu memakai masker dan sarung tangan plastik ketika menyajikan makanan kepada pengunjung. Ia juga meminta maaf kepada pembeli yang merasa dirugikan akibat harga yang dipatok saat membeli tengkleng di tempatnya.

“Saya minta maaf dan akan mengubah cara berjualan saya. Sekarang masih menunggu dibuatkan spanduk baru biar pembeli tahu harga masakan di tempat saya,” ujarnya.

Sebagaimana diberitakan, warung tengkleng Harsi di Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, belakangan menjadi viral gara-gara review negatif yang diberikan warganet di kolom komentar Google Maps. Banyak warganet yang pernah makan di warung Harsi merasa dikepruk karenanya harganya selangit dan tak sesuai yang terpajang di bagian depan warung.

Baca Juga: Bakul Tengkleng Solo Baru: Puluhan Tahun Jualan Tak Pernah Diprotes

Selain itu, warganet juga menilai warung maupun cara penyajian tengkleng Harsi tidak higienis. Paguyuban PKL Solo Baru kemudian mendatangi warung Harsi dan memberinya edukasi agar memperbaiki pola berjualannya.

Bagaimana pun viralnya warung Tengkleng itu membuat PKL lain di Solo Baru khawatir akan tertanam image buruk, harga tidak wajar dan sebagainya. Paguyuban berharap Harsi mau berubah karena warung tengklengnya sudah ada sejak belasan bahkan puluhan tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya