SOLOPOS.COM - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)

Solopos.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengakui sebelum terkena kasus Brigadir J, Ferdy Sambo adalah perwira tinggi Polri yang dekat dengannya.

Dekatnya Kapolri dengan Ferdy Sambo karena posisi Sambo yang menjabat sebagai Kepala Divisi Propam Polri.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebagai Kepala Divisi Propam, Ferdy Sambo sering dimintai informasi Kapolri tentang kasus-kasus polisi yang melanggar aturan.

“Cukup dekat karena tugas Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam salah satunya pengamanan dan pengawalan internal Polri, otomatis dalam kegiatan saya Ferdy lebih banyak bersama saya dibandingkan pejabat utama yang lain. Tapi itu posisi karena jabatan yang bersangkutan,” ujar Kapolri dalam wawancara yang dikutip Solopos.com dari kanal Youtube metrotvnews, Senin (19/9/2022).

Baca Juga: Ferdy Sambo Dipecat Tanpa Upacara, Hanya Penyerahan Surat Keputusan Kapolri

Meskipun punya hubungan dekat, Kapolri bertindak tegas terhadap Sambo karena melakukan pelanggaran berat.

Apalagi, sebagai Kadiv Propam Ferdy Sambo seharusnya menjadi pengawas terhadap polisi.

“Saya tidak pandang bulu kalau terkait dengan pelanggaran seperti ini ya saya tindak tegas,” tandasnya.

Baca Juga: Kapolri Akui Putri Sambo Tak Ditahan karena Rekomendasi Komnas Perempuan

Kapolri mengaku dibohongi Ferdy Sambo terkait tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) di kediaman jenderal bintang dua itu di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli lalu.

Ia mengatakan beberapa kali mencecar Ferdy Sambo dalam kesempatan berbeda tentang kebenaran kematian Brigadir J.

“Saya juga dibohongi. Saya sempat menanyakan berulang-ulang dan dia jawab memang begitu faktanya (baku tembak). Bahkan sampai waktu akan dipatsuskan itu dia masih kukuh dengan jawabannya. Tapi kan kami kemudian menemukan fakta bahwa itu pembunuhan, bukan baku tembak,” katanya.

Kasus Putri Sambo

Listyo Sigit Prabowo juga membeberkan alasan kenapa istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi hingga saat ini tidak ditahan kendati menjadi tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Salah satu alasan kuat Putri Sambo tidak ditahan adalah karena ada rekomendasi dari Komnas Perempuan.

“Memang ada pertimbangan subjektif yang itu menjadi kewenangan penyidik, sepanjang tersangka tersebut kooperatif, juga ada rekomendasi psikologi kesehatan dari Komnas Perempuan terhadap Ibu Putri yang dalam tanda kutip perlu perhatian khusus,” ujar Kapolri.

Baca Juga: Eks Kabareskrim: Putri Sambo Tidak Ditahan Bentuk Penghormatan Polri

Selain rekomendasi tentang psikologi kesehatan dari Komnas Perempuan, menurut Kapolri, alasan lain Putri Sambo tidak ditahan adalah karena memiliki anak di bawah lima tahun, berjanji tidak menghalangi penyidikan lagi serta berjanji tidak akan menghilangkan barang bukti.

“Saya tahu ini mungkin menjadi keputusan yang tidak populer bagi publik. Saya juga meminta kepada penyidik terkait hal-hal seperti ini sebaiknya memiliki SOP (standard operating procedure) yang sama ke depannya terhadap masyarakat atau kelompok-kelompok rentan, juga mendapat SOP yang sama, sehingga tidak menjadi masalah yang dibanding-bandingkan,” katanya.

Bukan Negosiasi

Kapolri menegaskan tidak ditahannya Putri Sambo bukan merupakan bagian dari negosiasi yang dimiliki Ferdy Sambo.

Ia menyatakan, saat ini kewenangan Ferdy Sambo sudah tidak ada karena sudah dipecat dari Polri.

Baca Juga: Putri Sambo Buatkan Rekening Atas Nama Bripka Ricky dan Brigadir Josua

“Tidak ada negosiasi karena kewenangannya sudah dicabut dan dia sudah dipecat. Jadi murni karena ada rekomendasi pertimbangan kemanusiaan,” ujar jenderal bintang empat yang pernah menjabat Kapolresta Solo itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya