SOLOPOS.COM - Salsabila Farah Nur Annisa, Aditya Arya Pujiatmoko/ SMAN Kerjo

Zaman semakin berkembang begitu pula sarana dan fasilitas bagi masyarakat. Nah, perkembangan sarana dan fasilitas tersebut antara lain sarana transportasi yang semakin memadai, alat elektronik yang memudahkan masyarakat untuk berkomunikasi, juga sektor ekonomi yang mengalami digitalisasi.

Artikel ini akan membahas tentang digitalisasi ekonomi. Apa sih digitalisasi ekonomi itu? Berdasarkan laman Kementrian Keuangan RI, pengertian ekonomi digital mengacu pada berbagai aktivitas ekonomi yang meliputi penggunaan informasi dan pengetahuan digital sebagai faktor kunci produksi, jaringan informasi modern sebagai ruang aktivitas yang penting, dan efektifitas penggunaan Information and Communication Technologi (ICT) sebagai penggerak penting terhadap pertumbuhan produktivitas dan optimalisasi struktur ekonomi. Wah pengertiannya panjang sekali, ya? Sederhananya ekonomi digital adalah transaksi jual beli dan atau pasar yang terjadi di dunia maya (internet).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Faktor kemudahan transaksi dari kegiatan ekonomi digital ini memicu perkembangan ekonomi digital merajai dunia. Termasuk di dalamnya adalah Indonesia. Menurut laman Kominfo, Indonesia akan menjadi pemain ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, “Indonesia dapat dikatakan memiliki bekal yang ciamik untuk menjadi Negara dengan industri e-commerce terkemuka di masa depan. Selain memiliki sumber daya manusia yang tak kalah bagus, pasar lokal juga memiliki potensi besar untuk mengembangkan e-commerce."

Perlu kita ketahui bahwa kegiatan e-commerce tidak akan lepas dari penggunaan aplikasi dompet digital atau e-wallet. Tren perilaku konsumen ini memicu lembaga survei Snapcart melakukan survei online pada bulan September-Desember 2020, yang mencakup seluruh Indonesia dengan responden terpilih 1000 orang. Hasil survei menunjukkan Shopeepay tercatat sebagai merek e-wallet yang paling sering digunakan oleh responden dengan persentase 50%. Diikuti oleh OVO dengan persentase 23%. Selanjutnya, Gopay dan Dana yang mendapat persentase sama yakni masing-masing 12%. Disusul Link Aja yang digunakan oleh 3% responden.

Ekspedisi Mudik 2024

Melihat kepopuleran Shopeepay dari hasil survei tersebut memunculkan pertanyaan apakah hasil survey tersebut sesuai untuk semua wilayah? Bisa saja hasil survei akan menunjukkan hal yang berbeda untuk wilayah yang berbeda.

Bisa dipahami penduduk pusat kota atau urban tak asing lagi dengan penggunaan e-wallet, tetapi apakah kondisi tersebut berlaku sama dengan daerah pedesaan atau rural? Menarik bukan? Mari cermati bersama!

Daerah pedesaan, perbatasan atau penghubung antarkabupaten kota merupakan daerah yang ramai akan lalu lintas dan kegiatan perdagangan. Meskipun biasanya jauh dari pusat kota, kegiatan ekonomi tidak terelakkan. Rumah makan, toserba, pusat oleh-oleh, dan terminal serta agen perjalanan berkembang pesat.

Apalagi bila daerah tersebut merupakan akses menuju tempat rekreasi. Tentu banyak transaksi di dalamnya. Nah, ternyata, ciri-ciri tersebut sesuai dengan daerah Kerjo. Oleh karena itu, kami mengambil contoh daerah Kerjo dan mengerucutkannya lagi kepada siswa siswi, guru, dan staff SMA N Kerjo yang merupakan penduduk Kerjo.

Setelah membagikan survei terhadap kurang lebih 291 warga SMAN Kerjo pada 4 Januari 2020, kami melakukan pengolahan data. Hasildari survei menunjukkan 49,5% responden menginstal aplikasi belanja Shopee dan 10% menginstal e-wallet lain, dan 40,5% responden lainnya tidak menggunakan aplikasi e-wallet apapun. Survei kami tidak berhenti di situ.

Mengingat yang kita garis bawahi adalah penggunaan Shopeepay sebagai e-wallet yang paling sering digunakan, dari total 49,5% responden yang menginstal aplikasi Shopee, tercatat 77,9% responden yang menggunakan fitur e-wallet tersebut. Sedangkan 21,1% lainnya memilih COD dan cara pembayaran lain seperti membayar via alfamart.

Dari hasil survey tersebut terlihat persentase penggunaan Shopeepay paling besar dibanding e-wallet lainnya, maka dapat dikatakan bahwa survei oleh Snapcart di atas sesuai dengan kondisi di daerah Kerjo yakni Shopeepay sebagai e-wallet yang paling sering digunakan.

Tak heran apabila Shopeepay menjadi e-wallet paling sering digunakan. Selain banyak promo gratis ongkir, voucer, dan cashback, proses transaksinya mudah karena sudah menggunakan teknologi terobosan Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) yakni QRIS.

QRIS adalah singkatan dari Quick Response Indonesia Standard. Atau lebih mudahnya, QRIS merupakan QR Code yang sudah dirancang mengikuti standar nasional Indonesia. Jika sebelumnya pedagang harus menyediakan 10 QR Code untuk 10 aplikasi pembayaran digital yang berbeda-beda, maka kini mereka cukup memiliki satu QR Code saja, yakni QRIS (Quick Response Indonesia Standard).

Manfaat QRIS pada e-wallet juga sangat membantu pada masa pandemi karena dapat mengurangi kemungkinan penularan COVID-19 dengan mengurangi transaksi uang secara langsung dari tangan ke tangan di masyarakat. Karena transaksi dilaksanakan dengan hanya memindai QR Code dari penjual dan tada.. kamu telah membayar.

Terkait keamanan pengguna dalam bertransaksi, Aditya Maulana Noverdi selaku Marketing-Public Relations Shopee mengatakan Shopee telah bekerjasama dengan mitra bank yang terpercaya, sehingga sistem transaksi telah tersandardisasi oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

Dapat kita lihat, bahwa platform-platform digital yang telah diberikan izin oleh negara tentu diawasi dan memiliki tanggung jawab terhadap negara. Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan tentu berupaya memaksimalkan keamanan dan kenyamanan transaksi pembayaran di Indonesia. Nah, mungkin poin mudahnya transaksi dan keamanan ini perlu lebih dipahami oleh masyarakat. Karena ternyata, sebagian alasan penduduk Kerjo belum menggunakan e-wallet, karena khawatir tentang keamanannya lho. Mungkin kamu juga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya