SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan sambutan saat meresmikan Kantor Koperasi Unit Desa (KUD) Mojosongo, Boyolali, Rabu (19/3/2014). (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rabu (19/3/2014), meresmikan Kantor Koperasi Unit Desa (KUD) Mojosongo, Boyolali. Kehadiran Ganjar itu juga dimanfaatkan kalangan peternak sapi untuk menyampaikan keluhan mereka tentang kondisi peternakan sapi perah di wilayah itu. Bahkan Bupati Boyolali, Seno Samodro, yang mendampingi Gubernur, ikut sambat.

Ketua KUD Mojosongo, Sentosa, menyatakan selama ini kalangan peternak sapi perah merasa iri dengan kalangan petani yang lebih sering mendapatkan perhatian dari pemerintah. “Salah satu contohnya, di bidang pertanian telah banyak didirikan pabrik pupuk bersubsidi, sementara untuk peternakan sampai saat ini tidak ada pabrik pakan bersubsidi. Padahal kendala peternak terutama di pakan yang selalu sulit dan mahal,” ungkapnya.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Selain pakan, Sentosa mengatakan saat ini sulit untuk mendapatkan bibit sapi perah yang berkualitas. Bibit sapi impor, membutuhkan biaya yang besar. Padahal bibit sapi impor tersebut, belum tentu tingkat produktivitasnya tinggi. Menurutnya, jika pembibitan dapat dilakukan sendiri, dapat menekan biaya secara signifikan. Di sisi lain, harga susu sampai saat ini belum menguntungkan peternak.

Sementara Bupati saat memberikan sambutan, menyampaikan hal senada. “Saat ini kondisi ‘persusuan’ di Boyolali memang thele-thele [kritis],” ungkap Bupati. Disebutkan Bupati, jumlah peternak sapi perah besar di kabupaten tersebut saat ini mencapai 200.000 peternak. Namun dari sisi harga susu, lanjut dia, justru anjlok.

Menanggapi keluhan tersebut, Gubernur merespons dengan meminta jajarannya untuk merancang program kaitannya dengan pengembangan bidang peternakan sapi perah. Di antaranya, menghitung kebutuhan pabrik pakan. Menurut Ganjar, jika tahun ini dapat dibuat perencanaan yang matang, maka dimungkinkan untuk dimasukkan dalam APBD 2015.

Terkait hal itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Bupati Boyolali, termasuk kemungkinan penyediaan lahan pabrik di Kabupaten Boyolali yang diharapkan bisa menjadi percontohan. Gubernur juga merencanakan prioritas pengadaan sapi perah pejantan untuk pembibitan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya