SOLOPOS.COM - Gatot Nurmantyo sempat mengunggah himbauan di Instagram. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Mantan Panglima TNI Jenderal TNI Purn. Gatot Nurmantyo selama ini memang identik dengan isu kebangkitan PKI. Lantas, berapakah harta kekayaan Gatot Nurmantyo yang belakangan menyita perhatian publik karena pernyataannya yang menuding TNI telah disusupi PKI.

Dikutip dari laman Detik.com, Gatot Nurmantyo pensiun dari dunia militer pada 31 Maret 2018. Setelah masa jabatannay berakhir, Gatot Nurmantyo pun menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada Agustus 2018.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari laporan itu diketahui jika harta kekayaan Gatot Nurmantyo mencapai Rp26,68 miliar, atau tepatnya Rp26.683. 257.860.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca jugaGatot Nurmantyo, Jenderal yang Aktif Ingatkan Isu PKI

Dari laporan itu, diketahui Gatot memiliki tanah dan atau bangunan di 17 lokasi senilai Rp15.433.574.832. Lokasinya ada di Maluku Tengah, Bogor, Sukabumi, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Depok, Klungkung, dan Solo.

Gatot juga memiliki mobil Toyota Harrier Jeep keluaran tahun 2001 senilai Rp120 juta, mobil Toyota Alphard keluaran tahun 2006 senilai Rp385 juta, dan mobil Toyota Kijang Super tahun 1996 senilai Rp40 juta.

Harta bergerak lainnya yang dimiliki pria kelahiran Tegal 61 tahun silam itu, nilainya mencapai Rp46 juta. Kemudian kas dan setara kas Rp10.658.683.021. Dalam laporan daftar harta kekayaan itu, Gatot Nurmantyo juga tercatat tidak memiliki utang.

Sebelumnya, Gatot Nurmantyo kembali menjadi perbincangan publik karena menuding paham PKI, komunisme telah menyusup ke tubuh PKI. Hal itu disampaikan Gatot menyusul hilangnya patung Soeharto dan kolega di Markas Kostrad. Sejumlah barang yang dihilangkan, menurutnya saat ini berada di Museum Dharma Bakti.

Baca jugaIni Dia Diorama Penumpasan PKI yang Bikin Gatot Nurmantyo Prihatin

Barang-barang itu berkaitan dengan penumpasan komunisme atau gerakan G30S/PKI di Tanah Air. Beberapa di antaranya yakni diorama patung Soeharto, Sarwo Edhie, dan A.H. Nasution, serta tujuh pahlawan revolusi.

“Saya mendapat informasi walau bagaimanapun saya mantan Pangkostrad baru akhir-akhir ini disampaikan bahwa diorama bukan hanya patung Pak Harto, patung Pak Sarwo Edhie, sama Pak Nasution tapi juga tujuh pahlawan revolusi sudah tidak ada di sana. Khusus di ruangan Pak Harto mencerminkan penumpasan pemberontakan G30S/PKI dikendalikan oleh Pak Harto di markasnya,” kata Gatot pada acara webinar yang berjudul ‘TNI Vs PKI’, Minggu (26/9/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya