SOLOPOS.COM - Buruh dari FSPMI membubarkan diri seusai berdemo di kantor PT Indomarco Prismatama, Jakarta Utara, Kamis (27/5/2021). (detik.com)

Solopos.com, JAKARTA -- Sejumlah buruh melakukan aksi demo di depan Kantor Cabang Jakarta PT Indomarco Prismatama (Indomaret) Ancol, Jakarta Utara (Jakut), Kamis (27/5/2021). Aksi ini bagian dari upaya boikot buruh terhadap Indomaret yang diserukan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

Namun buruh yang berdemo akhirnya membubarkan diri setelah mendapat penolakan dari warga setempat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sassa mulai meninggalkan lokasi aksi sekitar pukul 12.10 WIB. Salah satu orator di atas mobil komando sempat mengajak massa berdoa sebelum bubar. Orator meminta massa menaiki kendaraan masing-masing untuk berkumpul dan bersiap-siap meninggalkan lokasi. Orator juga sempat menyampaikan aspirasinya.

"Dalam beberapa hari ke depan, mungkin besok Jumat atau Senin, kita akan pastikan bahwasanya kita akan melakukan komunikasi, kita akan koordinasi, syarat-syarat akan kita penuhi. Jangan halang-halangi kami untuk melakukan aksi unjuk rasa," ujar orator demo tersebut di lokasi.

Baca Juga: Dua Organisasi Buruh Besar di Indonesia Serukan Boikot Indomaret per Hari Ini

Orator tersebut lantas meminta massa aksi membunyikan klakson kendaraannya. Lalu, massa pun pergi meninggalkan lokasi aksi.

Terpisah, Kapolsek Pademangan, AKP Panji Ali Candra, menjelaskan massa tersebut membubarkan diri setelah mendapat penolakan dari warga. Panji mengatakan warga menolak massa menggelar aksi lantaran situasi pandemi Covid-19.

"Dari pihak masyarakat sekitar ada penolakan untuk dilakukannya aksi unjuk rasa karena kita semua sedang bahu-membahu menurunkan angka Covid, penilaian dari warga dengan adanya kerumunan seperti ini malah akan bisa menimbulkan angka Covid lagi di daerah ini," ucap Panji.

Pilih Bubarkan Diri

Panji menjelaskan sempat ada negosiasi antara warga dan pihak pengunjuk rasa. Warga meminta para pengunjuk rasa yang kebanyakan berasal dari luar daerah Ancol, Jakut, tersebut dilakukan tes swab antigen.

"Tadi memang Gugus Tugas kita sudah siap, karena prosedurnya ketika ada kerumunan Gugus Tugas Covid-19 kita kan sudah menyiapkan, baik tenaga medis maupun alat swab antigennya. Namun dari pihak pengunjuk rasa akhirnya sepakat untuk mereka membubarkan diri secara tertib," katanya.

Baca Juga: Menakar Seberapa Besar Dampak Seruan Boikot Indomaret oleh Serikat Buruh

Adapun aksi ini digelar lantaran PT Indomarco Prismatama melaporkan Anwar Bessy secara pidana. Sebab, pihak perusahaan menganggap Bessy telah merusak dinding gipsum saat buruh menuntut THR 2020 dibayarkan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Massa ini hendak meminta PT Indomarco Prismatama mencabut tuntutannya terhadap Anwar Bessy. Selain itu, massa menuntut perusahaan kembali mempekerjakan Anwar Bessy.

"Tuntutan kami hanya satu, bebaskan Anwar Bessy dari tuntutan pidana dan pekerjakan kembali. Saya harap persoalan yang sepele ini atau tindak pidana ringan, karena harga gipsum itu tidak lebih dari Rp50.000 yang menjadi dasar tuntutan oleh saudara Anwar Bessy," kata Presiden FSPMI, Riden Hatam Aziz.

"Tentu ini adalah kezaliman yang luar biasa dan kriminalisasi yang nyata. Bagi kami para buruh ini tidak bisa tinggal diam, kami akan melakukan upaya apa pun supaya Saudara Anwar Bessy ini dibebaskan," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya