SOLOPOS.COM - Ilustrasi aksi ormas (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Aksi sweeping dan sejenisnya bukan hanya terjadi saat Ramadan. Hari, massa ormas menggeruduk Rusunawa Semanggi Solo yang dituding jadi lokasi pesta miras.

Solopos.com, SOLO — Puluhan massa ormas Islam menggeruduk Mapolsek Pasar Kliwon dan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Semanggi, Selasa (3/2/2015). Kendati tak terjadi kericuhan, aksi tersebut sempat menggemparkan ratusan penghuni Rusunawa Semanggi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan informasi yang dhimpun Solopos.com di lapangan, puluhan anggota ormas tersebut sebenarnya sudah menggeruduk Rusunawa Semanggi yang dihuni 96 KK, Senin (2/2/2015) malam. Mereka menduga Rusunawa Semanggi sering dijadikan lokasi menggelar pesta minuman keras (miras). Beruntung, aksi di malam hari itu tidak mengakibatkan terjadinya kerusuhan.

Selasa (3/2/2015) pagi, puluhan anggota ormas Islam giliran menggeruduk Mapolsek Pasar Kliwon. Mereka mendesak polisi merazia Rusunawa Semanggi karena diduga sering dijadikan lokasi pesta miras.

Setelah menggeruduk Mapolsek Pasar Kliwon, puluhan anggota Ormas Islam itu kembali mendatangi Rusunawa Semanggi. Tak ingin kecolongan karena khawatir terjadi kerusuhan, aparat Polresta Solo langsung sigap mengamankan Rusunawa Semanggi. Pasukan Pengendali Massa (Dalmas), anggota satreksim, dan satintel juga disiagakan di Rusunawa Semanggi.

“Kami yang memperoleh informasi hal ini langsung terjun ke lapangan. Mereka memang memberi laporan kepada kami kalau daerah sini [Rusunawa Semanggi] sering dijadikan lokasi pesta miras. Hari ini, kami sudah mengecek sendiri. Yang terpenting kondisi di sini kondusif. Upaya memberikan informasi seperti itu sah-sah saja, prinsipnya jangan bertindak anarkistis,” kata Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Guntur Saputra, di Rusunawa Semanggi, Selasa.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Paguyuban Rusunawa Semanggi, Sunarto, berharap situasi di daerahnya tetap kondusif. Rencananya, segala tudingan ormas Islam itu segera dibahas lebih lanjut di rapat paguyuban dalam waktu dekat.

“Sudah dua kali, Rusunawa ini didatangi [ormas]. Banyak yang heran dan kaget dengan kejadian hari ini. Kami berharap solusi yang diambil nanti tak perlu menimbulkan keresahan [perlu mengedepankan langkah persuasif]. Rencananya, paguyuban akan menggelar rapat 10 Februari. Saat rapat, kami akan mengundang mereka untuk duduk bersama. Kami sendiri juga sepakat bahwa kemaksiatan harus diperangi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya