SOLOPOS.COM - Hasil coretan pelaku yang tak bertanggung jawab di salah satu pintu toko di Jl. Wora-wari, Mangkubumen, Banjarsari, Senin (11/11/2013). (Fajar T/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Aksi coret-coret dinding dan pagar rumah atau pertokoan milik sejumlah warga Solo kembali marak. Pemilik rumah atau toko tersebut mengeluhkan aksi para pelaku yang diperkirakan beraksi pada tengah malam hingga menjelang pagi.

Seorang pemilik rumah, Siti Rohimah, 56, saat ditemui Solopos.com di tokonya, Senin (11/11/2013), mengatakan sudah lebih dari lima kali ia membersihkan dinding rumahnya dari gambar dan tulisan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut. Namun belum ada satu pekan, dinding rumah sekaligus tokonya kembali dicoret-coret.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sudah berkali-kali pintu toko dan dinding rumah saya cat ulang. Tapi baru dua hari saja sudah ada coretan lagi. Petama cuma satu tulisan atau gambar, tapi lama-lama nambah terus sampai tembok rumah dan pintu toko benar-benar penuh coretan yang enggak jelas,” keluh warga yang tinggal di Jl. Wora-wari, Kelurahan Mangkubumen, Banjarsari.

Tidak hanya rumah dan tokonya saja yang menjadi korban dari aksi pelaku corat-coret, ia mengatakan rumah-rumah dan toko yang letaknya tak jauh dari rumahnya juga penuh gambar dan tulisan yang dibuat dengan cat semprot.

“Tetangga saya yang rumahnya baru jadi dua hari lalu, sekarang sudah ada coret-coretan, nanti pasti lama-lama bertambah banyak seperti punya saya ini. Saya mengira pelakunya itu beda-beda, seperti ada persaingan gambar,” paparnya.

Ia mengatakan rumah-rumah di sepanjang jalan tersebut sudah banyak dipenuhi coretan bermacam-macam gambar dan tulisan. Hingga sekarang ia belum membersihkan lagi dinding dan pintu tokonya karena merasa sudah ditarget akan dicoret-coret lagi.

Pemilik Rumah Makan Wong Solo, Suripto menjelaskan jika warung makannya yang berada di Purwosari, Kecamatan Laweyan juga baru pekan ini kembali dicoret-coret. Ia sudah berulang kali membersihkan gambar dan tulisan yang membuat pandangannya risih.

“Ini sudah yang ketiga kalinya saya membersihkannya, tapi sekarang sudah kayak begini lagi. Ini harus dihentikan, karena hal ini akan memperburuk pemandangan kota,” paparnya.

Ia mengatakan aksi para pelaku itu juga akan mempengaruhi iklim investasi para pengusaha dari luar Solo yang akan menanamkan modalnya di Kota Solo. Sebagai pengusaha, ia khawatir akan merusak iklim tersebut.

Berdasarkan pantauan Espos, coretan-coretan dan gambar banyak terlihat di daerah Kalitan, Banjarsari, sepanjang Jl. Slamet Riyadi dan di Kerten, Laweyan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya