SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Aksi Boko Haram kembali terkuak. Kuburan massal ditemukan setelah Boko Haram meninggalkan kota di pinggir Nigeria.

Solopos.com, N’DJAMENA – Sebuah “kuburan massal” ditemukan di pinggir kota timur laut Nigeria setelah kelompok gerilyawan Boko Haram meninggalkan tempat itu. Sekitar seratus mayat terkubur di lokasi tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tentara menemukan mayat, sebagian dipancung, di bawah jembatan di luar Damasak, kota yang berhasil direbut kembali dari Boko Haram pada 9 Maret 2015 oleh pasukan Niger dan Chad.

“Diperkirakan 100 mayat tersebar di bawah jembatan tepat di luar kota,” ujar Kolonel Azem Bermandoa Agouna, Jumat (20/3/2015), waktu setempat.

Ia menambahkan sudah mengunjungi tempat itu secara langsung, yang letaknya berbatasan dengan Niger.

Ia memperkirakan pembunuhan massal itu terjadi dua bulan lalu dan mengatakan, “Ini perbuatan Boko Haram”.

Menurut Bermandoa Agouna, sebagian korban dipancung dan lainnya ditembak.

“Ada kepala di sini, tubuh di sana kuburan massal ini mirip gundukan rayap,” tambah dia.

Chad dan Niger melakukan serangan udara dan darat yang meluas melawan Boko Haram di kawasan itu pada 8 Maret 2015, dan secara cepat merebut Damasak dari tangan kelompok gerilyawan Nigeria itu.

Menurut sumber di tentara Chad, gerilyawan mengalami kerugian besar dan terdesak, 200 orang terbunuh dalam pertempuran pada Minggu (15/3/2015), di mana pihak Chad kehilangan 10 tentara serta 20 lainnya mengalami luka-luka.

Komisi Tinggi PBB urusan Pengungsi (UNHCR) menyatakan Boko Haram merebut Damasak pada 24 November tahun lalu, membunuh sekitar 50 orang dan memaksa 3.000 warga mengungsi.

Pemberontakan Islamis itu semula ditujukan untuk menentang pendidikan Barat, berlangsung sejak 2009 dan telah menyebabkan 13.000 korban jiwa.

Boko Haram baru-baru ini mengaitkan sendiri kelompok mereka dengan Negara Islam untuk Suriah dan Irak (ISIS).

Militer Nigeria berjuang selama beberapa tahun menghadapi gerakan mereka dan Presiden Goodluck Jonathan yang akan menghadapi pemilu pekan depan, mendapat kritik tajam karena pemerintahnya dinilai gagal menangani kekerasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya