SOLOPOS.COM - KERJA BAKTI -- Warga Dukuh Brangkal Desa Lawu, Kecamatan Nguter, bekerja bakti memerbaiki <i>sesek</i><i> yang menghubungkan dengan Kecamatan Bulu, Kamis (23/2). Jembatan darurat itu rusak setelah alah satu tiang beton ambrol diterjang banjir Sungai Bengawan Solo, Selasa (21/2/2012) malam. (JIBI/SOLOPOS/Triyono)</i>

KERJA BAKTI -- Warga Dukuh Brangkal Desa Lawu, Kecamatan Nguter, bekerja bakti memerbaiki jembatan sesek yang menghubungkan Nguter dengan Kecamatan Bulu, Kamis (23/2/2012). Jembatan darurat itu rusak setelah salah satu tiang beton penyangga ambrol diterjang banjir Bengawan Solo, Selasa (21/2/2012) malam. (JIBI/SOLOPOS/Triyono)

SUKOHARJO – Jalur penghubung dari dan ke Kecamatan Nguter dan Kecamatan Bulu, Sukoharjo melalui Desa Lawu lumpuh selama satu hari penuh, Kamis (23/2/2012). Hal itu menyusul penutupan jembatan darurat Sungai Bengawan Solo di Dukuh Brangkal akibat salah satu tiang beton ambrol.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Untuk pembenahan, warga sejumlah RT di RW III Dukuh Brangkal, Desa Lawu, bekerja bakti melakukan perbaikan. Namun karena tidak bisa dilalui selama perbaikan, warga dari dan ke Nguter dan Bulu harus memutar dengan jarak lebih jauh melalui Nambangan, Selogiri, Kabupaten Wonogiri.

“Kerja bakti sebenarnya sudah dua hari, tapi penutupan sesek memang baru Kamis ini karena kemarin masih mengumpulkan bahan-bahan,” ungkap Ketua RW III Dukuh Brangkal, Yamto, 55, ditemui Espos di sela-sela kerja bakti dengan warga, Kamis (23/2/2012).

Yamto menyebutkan meski hanya jembatan darurat, sesek yang menghubungkan Desa Lawu dengan Dukuh Brangkal menjadi jalur lintas yang penting antara Kecamatan Nguter dan Kecamatan Bulu. Karena itu menurut dia jembatan darurat tersebut sangat ramai pada jam keberangkatan dan pulang kerja. Kegiatan perbaikan direncanakan selesai dalam satu hari dan jembatan akan dapat digunakan lagi, Jumat (24/2/2012).

“Darurat tapi vital. Banyak warga Bulu bekerja di Nguter pulang dan pergi bekerja lewat sini dan demikian pula sebaliknya. Selain itu anak-anak sekolah juga banyak yang lewat,” paparnya.

Ketua RT 02/RW III Dukuh Brangkal, Supadi, menambahkan sesek harus diperbaiki karena salah satu tiang beton penyangga ambrol diterjang banjir Sungai Bengawan Solo. Banjir yang sama, kata dia, mengakibatkan tanah di ujung jembatan d sisi utara retak akibat tertarik tiang yang ambrol dan guyuran air buangan dari pekarangan warga. “Salah satu tiang beton jembatan sisi utara ambrol dan sesek menjadi turun. Dampaknya bisa membahayakan warga jika tidak cepat dibenahi,” jelasnya.

Panjang jembatan darurat Sungai Bengawan Solo penghubung Desa Lawu dan Dukuh Brangkal mencapai 130m. Sesek dan kuda-kuda dibuat dari bambu melintang di atas tiang beton yang dibangun dengan jarak tertentu mengikuti lebar sungai.

Yamto juga mengatakan warga berharap jembatan dibangun permanen karena keberadaannya sangat penting menunjang kegiatan perhubungan warga. Terlebih jembatan yang sama langsung menghubungkan antara Kota Kecamatan Nguter dengan Kota Kecamatan Bulu.

JIBI/SOLOPOS/Triyono

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya