SOLOPOS.COM - Mantan Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) saat prosesi Pengukuhan Guru Besar di Aula Merah Putih, Universitas Pertahanan, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/1/2022). Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) ditetapkan sebagai Profesor Kehormatan atau Guru Besar Tidak Tetap Ilmu Pertahanan Bidang Kedokteran Militer, Fakultas Kedokteran Militer Universitas Pertahanan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/YU

Solopos.com, JAKARTA—Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, akhirnya menerima surat pemberhentian keanggotaan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Terawan pun mengajak rekan sejawat bergabung ke Persatuan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI).

Keputusan itu diambil setelah Terawan menerima anggota tim komunikasinya, Andi. Terawan, kata Andi,  telah menerima surat pemecatan dari IDI namun ia tak menjelaskan kapan surat tersebut diterima. Selanjutya demi kepentingan kemanusiaan, Terawan akan turut membesarkan PDSI.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya akan ikut membangun PDSI karena saya sudah tidak ada tempat untuk berteduh lagi. Talenta yang diberikan Tuhan kepada kita harus bermanfaat untuk menolong masyarakat” ujar Terawan, seperti ditirukan Andi, Jumat (20/5/2022).

Baca Juga: Duduk Perkara Pemecatan Mantan Menkes Terawan

Menurut Andi, Terawan tidak akan merespons pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar IDI , Moh Adib Khumaidi, bahwa IDI tak akan menolak jika purnawirawan Jenderal TNI bintang tiga itu kembali bergabung.

“Atas nama kemanusiaan Pak Terawan sudah bertekad ingin membesarkan PDSI,” katanya.

Seperti diketahui, PDSI diketuai oleh mantan staf khusus Terawan, Brigjen TNI (purn) dr Jajang Edi Priyanto. Jajang mendeklarasikan berdirinya PDSI pada 27 April 2022 lalu.

Baca Juga: Catatan Panjang Perseteruan IDI dengan Dokter Terawan

PDSI telah mendapat pengakuan dari pemerintah dengan terbitnya SK Kemenhumkam dengan Nomor AHU 003630.AH. 01.07.2022. Terawan menegaskan meski telah pindah ke “rumah baru” dirinya tetap respek dan hormat pada rekan-rekan dokter yang bernaung di IDI.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih pada rekan sejawat. Sekian lama saya bergabung di IDI dan mendapat banyak pelajaran berharga, ” ujar Andi menirukan ucapan Terawan.

Andi menambahkan Terawan berharap PDSI bisa berkontribusi dalam membangun kesehatan masyarakat. Jenderal bintang tiga yang juga mantan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Jakarta itu mengajak para rekan sejawat ikut bergabung untuk membesarkan PDSI.

Baca Juga: Ini Kesalahan Eks Menkes Terawan hingga Dipecat IDI

“Agar kita dapat mengembangkan ilmu kesehatan yang lebih maju, saya mengajak rekan sejawat yang bertugas di TNI, Polri, ASN, swasta, profesional dan juga para dokter serta mahasiswa di dalam dan diluar negeri untuk bergabung bersama PDSI,” kata Terawan kepada Andi.

“Dengan bergabungnya saudara sejawat lainnya, maka akan semakin maju ilmu kesehatan kita, dan semakin kuat untuk berdaulat.”

Pemecatan Terawan bermula dari rekomendasi Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI pada muktamar ke-31 IDI di Aceh, 25 Maret 202. Alasan munculnya rekomendasi pemecatan itu antara lain Terawan dinilai melakukan pelanggaran berat etik serta memicu kontroversi sejak 2018 sampai 2022.

Baca Juga: Profil Terawan, Eks Menkes Inisiator Vaksin Nusantara yang Dipecat IDI

Salah satu kontroversi Terawan yakni temuannya tentang metode cuci otak atau Digital Subtraction Angiography (DSA), meski metode tersebut diakui memuaskan oleh banyak orang yang telah menggunakannya.

Sebelumnya Jajang telah meminta Terawan menjadi pelindung di kepengurusan organisasi yang dipimpinnya.

 

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Terawan Terima Surat Pemberhentian IDI, Ajak Dokter Gabung PDSI

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya