SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong> — Perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Sardulo Seto (SS Militan), Sabtu (7/4/2018) ini akan kerja bakti memperbaiki sarana umum dan warung milik warga yang rusak akibat bentrok tempo hari.</p><p>Momen kebersamaan itu sekaligus menjadi penanda berakhirnya perseteruan mereka untuk mewujudkan situasi keamanan Boyolali lebih baik. "Konflik harus diselesaikan. Pertemuan antarpihak ini menjadi sangat penting agar segala bentuk sakit hati dan dendam segera sirna. Makanya, kerja bersama menjadi sarana untuk saling memaafkan satu dengan lainnya," ujar Ketua PSHT Cabang Boyolali, Chomaruddin, kepada <em>Solopos.com</em>, Jumat (6/4/2018).</p><p>Chomaruddin sangat mengapresiasi langkah nyata aparat Polres Boyolali yang tak lelah mengupayakan mediasi antarpihak yang berkonflik selama ini. Terwujudnya kerja bakti yang melibatkan PSHT dan SS Militan kali ini, kata dia, juga berkat upaya serius Polres Boyolali.</p><p>"Maka, kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada jajaran Polres yang telah membantu memediasi dan mewujudkan kenyamanan di Boyolali ini," tegasnya.</p><p>Tak hanya itu, Chomarudin dengan besar hati juga meminta maaf kepada warga Boyolali yang selama hampir sepekan ini turut merasakan kecemasan, ketakutan, akibat perseteruan PSHT dan SS Militan. "Atas nama PSHT Boyolali, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang terjadi kepada masyarakat Boyolali. Semoga konflik ini tak terulang," jelasnya.</p><p>Pascarekonsiliasi konflik ini, Chomaruddin mendorong kepada semua warga PSHT dan pemangku kebijakan agar menggelar program-program transformasi pencegahan konflik. Langkah ini sangat penting agar energi bangsa ini tak terkuras habis hanya untuk mengatasi kemelut konflik kekerasan.</p><p>Pencegahan konflik kekerasan, kata Chomaruddin, jauh lebih penting ketimbang mengatasi konflik. Langkahnya ialah dengan mengisi waktu dan kegiatan pada hal-hal positif dan karya nyata.</p><p>"Makanya, kami membutuhkan dukungan segenap pihak, pemerintah, Polres, Kodim, tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat agar damai tercipta," jelasnya.</p><p>Terakhir, Chomaruddin berharap proses hukum atas kasus penganiayaan yang menimpa warga PSHT benar-benar ditegakkan. Penegakan hukum ini menjadi satu-satunya langkah yang bisa diterima semua pihak demi asas keadilan.</p><p>"Setelah ikrar damai dan kerja bakti bersama, semua masalah hukum kami percayakan kepada aparat penegak hukum. Setelah ini, tak ada lagi dendam dan sakit hati," tegasnya.</p><p>Sementara itu, polisi, TNI, dan warga masyarakat juga bekerja bakti membersihkan lokasi bekas bentrok di kawasan pertigaan Bangak, Boyolali, Jumat (6/4/2018) sore. Satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) beserta petugasnya dikerahkan untuk membersihkan lokasi.</p><p>Pembersihan itu merupakan persiapan untuk gotong-royong <em>recovery</em> yang rencananya dilakukan Sabtu pagi ini. &ldquo;[Besok kerja bakti] simpatisan dari masing-masing kelompok ada 25 orang, dari Polri 50 orang. Dananya dari Polres,&rdquo; ujar Kapolres melalui Whatsapp. (Akhmad Ludiyanto)</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya