SOLOPOS.COM - Sejumlah pengunjung terlihat menikmati suasana Malioboro, Sabtu (13/11/2021). (Harian Jogja/Jumali)

Solopos.com, JOGJA — Kawasan Malioboro, Kota Jogja, dipadati pengunjung saat akhir pekan, Sabtu (13/11/2021). Ironisnya, dari ribuan orang yang datang ke Malioboro itu masih banyak yang ditemui tidak menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 dengan tidak tertib memakai masker maupun tidak memindai aplikasi PeduliLindungi.

Salah satu pengunjung, Ridho, 27, warga Sidoarjo, mengaku sengaja datang ke kawasan Malioboro bersama sang istri. Meski mengenakan masker, Ridho mengaku tidak melakukan scan barcode aplikasi PeduliLindungi yang tersedia di beberapa lokasi di Malioboro.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

“Saya baru kali ini ke Malioboro saat pandemi. Tujuannya ya cari baju dan cetelah pandemi. Tujuannya ya cari baju dan cendera mata,” katanya.

Baca juga: Malioboro Dipadati Pengunjung, Pemkot Jogja Kewalahan Atur Wisatawan

Meski banyak yang masih mengabaikan prokes pencegahan Covid-19, kehadiran para wisatawan itu berdampak positif bagi pedagang di area Malioboro. Para pedagang di Malioboro mengaku mengalami peningkatan pendapatan.

Salah satunya adalah Anggoro Suluh, 40, pedagang pakaian di kawasan Malioboro. Anggoro mengaku sudah bisa bernafas lega seiring dengan peningkatan jumlah pengunjung di Malioboro.

“Harapannya lebih ramai lagi. Sekarang 80 persen ada kenaikan dari jualan pakaian saya. Setidaknya sudah ada yang buat harian [pendapatan],” ucap Anggoro.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Malioboro, Ekwanto, mengaku akan mulai menerapkan aplikasi Sugeng Rawuh, Minggu (14/11/2021).

Baca juga: Durasi Dibatasi, Pengunjung Malioboro Jogja Maksimal 2 Jam Saja

“Kami telah menggelar simulasi dua kali dan tidak ada kendala. Sugeng Rawuh ini sangat mudah dan simpel. Di mana pengunjung tinggal scan barcode dan mengisi nomor handphone saja,” kata Ekwanto.

Mengenai petugas yang dipersiapkan untuk penerapan aplikasi ini, Ekhwanto mengatakan telah menyiapkan sebanyak 35 petugas berjaga di 17 pintu masuk Malioboro. Nantinya petugas akan membimbing wisatawan yang akan masuk Malioboro untuk memindai aplikasi tersebut.

“Nanti petugas akan membimbing. Ini kami lakukan agar semuanya mudah, dan mencegah adanya antrean,” jelasnya.

Aplikasi Sugeng Rawuh ini bertujuan untuk membatasi waktu berkunjung wisatawan di Malioboro, maksimal dua jam. Dengan aplikasi ini, nantinya pengunjung yang ada di Malioboro bisa diketahui sudah berapa lama berada di Malioboro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya