SOLOPOS.COM - Perusahaan ekspedisi JET Express akan resmi berhenti beroperasi pada akhir Februari 2022. (Instagram @jetexpress)

Solopos.com, SOLO  — Perusahaan ekspedisi JET Express akan resmi berhenti beroperasi pada akhir Februari 2022.

Informasi tersebut disampaikan manajemen JET Express melalui media sosial dan situs resminya. Pendiri dan pemilik JET Express, Peter D. Chandra mengonfirmasi informasi tersebut.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Meski tidak menjelaskan alasan menutup perusahaannya itu, ia mengucapkan terima kasih kepada para pelanggan yang sudah memanfaatkan layanan ekspedisinya selama ini.

“Terima kasih atas kebersamaannya karena sudah menjadikan JET express JETXPS (Jet Express) rumah kedua banyak orang. Sebuah kehormatan dan kebanggaan berjuang bersama team JETXPS (Jet Express),” tulisnya dikutip dari media sosial Linkedin miliknya, Kamis (17/2/2022).

Baca Juga: JET Express Tutup, Dampak Ketatnya Persaingan Bisnis Logistik?

“Terima kasih kepada semua pihak, terutama seluruh pelanggan kami atas kepercayaannya selama ini. Kami memohonkan kepada semua relasi untuk memberikan restu membukakan pintu selebar-lebarnya bagi alumni keluarga besar JET dalam melangkah ke kehidupan dan karier berikutnya. Kami pamit dan mohon diri,” lanjutnya.

Sebagai informasi, JET Express mulai beroperasi sejak tahun 2015 lalu. Seperti perusahaan ekspedisi pada umumnya, perusahaan ini menawarkan jasa pengiriman paket mulai dari dokumen hingga berbagai macam barang.

Setelah berjalan hampir 1 tahun, JET mampu berkembang hingga membuka 12 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

JET Express juga berhasil menggaet puluhan klien dari korporat, di antaranya Bank BTN, Mandiri, Bateeq, Yakult, Adira Insurance, Matahari, dan Pertamina.

Baca Juga: Ini Strategi Perusahaan Jasa Pengiriman Sambut Banjir Paket Jelang Lebaran

Sebelumnya, CEO J&T Express, Robin Lo menyebutkan sektor bisnis ekspedisi dan kurir memiliki peluang untuk tetap berkembang seiring pesatnya transaksi daring ke depan. Terlebih, pertumbuhan juga dapat diraup dengan dimulainya transisi belanja secara daring saat ini.

“Tidak juga [disebabkan oleh persaingan yang sengit] karena kebutuhan pengiriman di Indonesia masih sangat tinggi,” ujarnya, Kamis (17/2/2022).

Robin melihat dengan karakteristik industri logistik yang bergerak dalam bidang jasa, maka pelayanan kepada pelanggan baik efisiensi, maupun inovasi menjadi poin penting untuk menghadapi kondisi persaingan saat ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya