SOLOPOS.COM - Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menyelenggarakan Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat ke-1 dengan tema Penguatan Ketahanan Masyarakat dalam Menghadapi Era New Normal melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna, Selasa (30/11/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (FP UNS) Solo  menyelenggarakan Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat ke-1 dengan tema Penguatan Ketahanan Masyarakat dalam Menghadapi Era New Normal melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna.

Acara ini diselenggarakan pada Selasa (30/11/2021) pukul 08.00-16.00 WIB melalui platform Zoom dan disiarkan langsung di YouTube. Acara diawali dengan sambutan oleh Ketua Pelaksana menyelenggarakan Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat ke-1, Ida Rumia Manurung, M.Agr.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kemudian dilanjutkan sambutan oleh Dekan Fakultas Pertanian Prof. Samanhudi. Seminar dipandu oleh moderator Dr. Suminah, diikuti oleh peserta umum, baik dari akademisi, balai penelitian, instansi pertanian, dan pemerintah.

Baca Juga: Gandeng PMI Wonogiri, Desa Pule Gelar Latihan Sukarelawan Bencana

Sekretaris Direktorat Jendral Hortikultura Kementerian Pertanian RI, Dr. Retno Sri Hartati Mulyandari, menyampaikan  penerapan teknologi pertanian tepat guna untuk mendukung ketahanan pangan/masyarakat di era new normal. Walaupun dalam era pandemi, produktivitas harus tetap ditingkatkan.

Bahkan melalui berbagai strategi seperti meningkatkan produksi, diversifikasi pangan lokal, peningkatan pertanian modern melalui petani milenial, serta gerakan tiga kali ekspor.

“Pengembangan melalui food estate yang bisa dikolaborasikan dengan perguruan tinggi,” ujarnya seperti dalam rilis FP UNS kepada Solopos.com, Kamis (2/12/2021).

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Tidak Diminati Lansia Klaten

Narasumber selanjutnya  Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Klaten, Widiyanti, M.Si., mempresentasikan  materi terkait pemulihan ekonomi untuk mewujudkan daya saing daerah berbasis SDM yang berkualitas. Disampaikan Widiyanti, beberapa program mengenai akselerasi pemulihan ekonomi untuk mewujudkan daya saing daerah dilakukan melalui kegiatan yang berkaitan dengan pengabdian.

Kegiatan itu seperti pengelolaan sumberdaya ekonomi dan kedaulatan pangan, membangun cadangan pangan di desa dengan optimalisasi perkarangan, budidaya ikan, dan mengakselerasi melalui generasi milenial dengan usaha ekonomi produktif.

“Selain itu penyuluhan di bidang peningkatan kapasitas kelembagaan penyuluhan dan pengembangan produk unggul di daerah.”

Baca Juga: Unik, Buah Belimbing Milik Warga Wonogiri Ini Berwarna Merah

Reviewer pengabdian nasional Kemendikbud, Dr. Suparni Setyowati Rahayu, menyampaikan materi mengenai peningkatan kapasitas civitas akademika perguruan tinggi dalam menerapkan teknologi tepat guna kepada masyarakat secara efektif dan berkelanjutan di era new normal.

Materi ini terkait perlunya kolaborasi dan sinergi antara akademisi, perguruan tinggi, masyarakat, dan stakeholder lain mengenai bagaimana meningkatkan keberdayaan masyarakat. “Hasil-hasil riset perlu dihilirisasi ke masyarakat, di mana ketika menghilirisasi tersebut tidak boleh coba-coba, tetapi harus memberikan yang terbaik dan meyakinkan sehingga dapat meningkatkan produktivitas masyarakat dan kesejahteraan masyarakat menjadi meningkat,” ujarnya.

Dibahas pula mengenai program pengabdian yang dapat ditindaklanjuti oleh para akademisi, yaitu teknik dan alat kesehatan, green economy, pariwisata, blue economy, dan teknologi digital.

Baca Juga: Penting Banget, Percepatan Layanan Deteksi HIV pada Ibu Hamil

 

Call Paper

Ir. Asep Harpenas yang menyandang R&D Director PT East West Seed Indonesia (Ewindo) menerangkan mengenai teknologi tepat guna dalam industri perbenihan. Ewindo melayani petani dengan beberapa kebijakan melalui pendekatan push, pull, policy.

Dalam menyiapkan benih yang berkualitas untuk masyarakat, Ewindo memiliki beberapa divisi diantaranya R&D, genetic resources, breeding, plant pathology, molecular biology, sales marketing dan digital hub.

Narasumber terakhir, Dosen Fakultas Pertanian UNS, Dr. Joko Riyanto, membahas mengenai variasi teknologi tepat guna bidang pertanian dan potensi penerapannya untuk menjawab tantangan yang dihadapi petani di era new normal. Pada kondisi pandemi saat ini, menurut dia, masyarakat harus less contact, tetapi dalam pertanian masih banyak permasalahan seperti lahan yang sempit, cuaca, pasar yang tidak sesuai mutu dan lain sebagainya.

Baca Juga: Paling Rentan, Ada 2 Pasien Tuberkulosis-HIV di Wonogiri

Permasalahan tersebut diatasi secara adaptif dan inovatif seperti membangun generasi milenial di bidang pertanian (modern farming dan smart farming) serta pertanian presisi.  Sedangkan di bidang peternakan teaching factory farm, ada banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan unruk mendukung pertanian modern.

Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Kerja Sama, Bisnis dan Informasi Faklutas Pertanian UNS, Dr. Agung Wibowo,  kepada Solopos.com menyampaikan seminar nasional yang disertai call paper secara spesifik terkait pengabdian masyarakat ini adalah yang perdana. Dilihat dari pemakalah yang ikut mempresentasikan hasil pengabdian masyarakat, kata dia, 120 pemakalah terpilih dan ke depan akan dijadikan sebagai acara rutin di Fakultas Pertanian UNS.

“Kegiatan  seminar ini menjadi wahana di dalam membangun jejaring kerja sama dan kemitraan antar stakeholder. Masyarakat luas bisa mengakses informasi dan hasil pengabdian masyarakat di seminar nasional ini bisa diakses secara gratis di website Fakultas Pertanian UNS,” kata Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya