Magelang–Akademi TNI hingga saat ini masih mempertimbangkan kemungkinan untuk menerima taruna perempuan, kata Komandan Jenderal Akademi TNI, Mayjen TNI (Mar), Nono Sampono. “Penerimaan taruni (Taruna Perempuan,red) masih sulit, mempertimbangkan datangnya taruni di kampus seperti ini tidak mudah,” katanya di Magelang, Senin (8/6), usai memimpin Pembukaan Pekan Integrasi dan Kejuangan Taruna Akademi TNI tahun 2009 di Lapangan Sapta Marga Akademi Militer (Akmil), kawasan lembah Gunung Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah.

PromosiMitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia mengatakan, berbagai sarana dan prasarana untuk pendidikan taruna perempuan harus disiapkan terlebih dahulu jika Akademi TNI akan menerima mereka untuk menjalani pendidikan sebagai calon perwira TNI.

Akademi TNI meliputi Akmil, Akademi Angkatan Udara, dan Akademi Angkatan Laut. “Bukan hanya menyangkut emansipasi saja, tetapi sarana dan prasarana untuk hadirnya wanita di sini harus berbeda, seperti tempat tidur tidak boleh sama dengan taruna laki-laki, kamar mandi, jemuran pakaian, yang lainnya boleh sama tapi tempat tidur tidak boleh sama,” katanya.

Ia mengatakan, persoalan menyangkut nilai budaya timur harus diperhitungkan secara seksama untuk penerimaan taruna perempuan di Akademi TNI.

“Bukan sekadar fasilitas dan anggaran, kita masih sangat menghormati nilai budaya kita, tidak hanya faktor fisik tetapi juga nonfisik, harus dipersiapkan,” katanya.

Ia menyatakan, TNI memiliki korps bagi perempuan seperti Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad). Korps itu, katanya, sebagai tempat bagi kaum perempuan untuk berpartisipasi dalam tugas kemiliteran.

“Ada Kowad, wanita TNI yang dalam porsi lain diberi kesempatan,” kata Nono Sampono.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi