SOLOPOS.COM - Inisiator aksi Berbagi Bahagia di Masa Pandemi, Erick Setya Darmawan (kanan), membagikan bibit sayuran kepada warga di Kota Salatiga, Minggu (18/7/2021). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SALATIGA — Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat yang berlangsung sejak 3 Juli 2021, mengharuskan warga untuk menjalani aktivitas di rumah. Kondisi yang mengharuskan warga tetap di rumah membuat pemuda Salatiga membagikan bibit sayuran ke warga.

Kebijakan PPKM Darurat itu semata-mata diputuskan pemerintah untuk memutus mata rantai persebaran Covid-19. Meski demikian, masih banyak ditemui warga yang melakukan kegiatan di luar rumah. Kebanyakan dari mereka mengaku jenuh untuk terus berada di rumah.

Promosi Lewat BRInita, Kampung Hijau Kemuning Tangerang Sulap Lahan Jadi Produktif

Situasi itu rupanya mendorong sekelompok anak muda di Kota Salatiga bergerak membagikan bibit sayuran dan buahan. Aksi pemuda Salatiga yang diberi nama Berbagi Bahagia di Masa Pandemi itu diharapkan mampu memberikan aktivitas yang bermanfaat kepada masyarakat selama menjalani masa PPKM Darurat di rumah dengan bertanam sayuran.

Baca Juga: Thailand Sulap Terminal Bandara Jadi Rumah Sakit Darurat

“Kami ini bukan komunitas. Jadi ini bentuk kesadaran pribadi agar masyarakat sama-sama merasakan Bahagia. Kami mengajak masyarakat untuk bercocok tanam sayur dan buah sebagai aktivitas selama di rumah pada masa PPKM darurat,” ujar inisiator aksi, Erick Setya Darmawan, saat dijumpai Semarangpos.com—grup Solopos.com—di Salatiga, Minggu (18/7/2021).

Erick berharap dengan pembagian bibit sayur tersebut, masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 bisa lebih produktif saat berada di rumah. “Kan ada kebijakan di rumah saja, jadi manfaatkan dengan bercocok tanam, merawat tanaman. Itu sangat mengasyikan. Terlebih jika berhasil panen. Hasil panen bisa dinikmati sendiri. Tentu ada kepuasan tersendiri. Tanam, rawat, dan makan dari hasil cocok tanam sendiri,” papar Erick.

Sementara itu anggota lain aksi Berbagi Bahagia di Masa Pandemi, Erfik Bahtiar, menyebutkan bibit tanaman yang dibagikan antara lain cabai, selada hijau, selada merah, sawi pagoda, kubis, tomat, dan strawberi. “Kita sediakan 200 bibit. Ada yang mengambil sendiri, ada juga yang diantar ke rumah warga yang meminta. Semoga dengan menanam ini menjadi aktivitas yang mengasyikan. Toh, kita memang diminta pemerintah untuk di rumah saja untuk memutus mata rantai penularan Covid-19,” jelasnya.

Ketahanan Pangan

Erfik menambahkan pembagian bibit sayuran ini juga bertujuan mengajak masyarakat belajar mandiri untuk penyediaan bahan pangan.

“PPKM yang dilakukan pemerintah masih berlanjut, saya berharap ini bisa sedikit menguatkan ketahanan pangan, sehingga kita tidak banyak merengek,” kata Erfix.

Selain itu, ia menilai menanam juga bisa menjadi terapi pikiran agar menemukan ketenangan dan kebahagian. Ketenangan itu tentunya akan mendorong imun tubuh sehingga tidak mudah tertular virus corona.

Baca Juga: Ini Pertolongan Pertama Atasi Sesak Napas Pasien Covid-19

“Jika terbiasa menanam, maka akan menikmati rasa bahagia, hormon kebahagiaan ini akan memerkuat imun tubuh,” jelasnya.

Penerima bantuan bibit sayuran, lanjut Erfik, juga bisa berkonsultasi terkait cara merawat tanaman. Apalagi, ia berharap aksi berbagi tanaman ini tidak berhenti sampai di sini.

“Tidak masalah kalau mau komunikasi terus, karena kami juga berharap Berbagi Bahagia ini berkelanjutan,” kata Erfix.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya