SOLOPOS.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan pilar terpenting dalam perekenomian Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berupaya membantu pelaku usaha maupun calon pelaku usaha melalui berbagai program.

Kementerian Koperasi Usaha Kecil Menengah (UKM) menerbitkan data jumlah UMKM mencapai 64,2 juta saat ini. Puluhan juta UMKM itu telah berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 60,51 persen atau senilai Rp9.580 triliun pada tahun 2020.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap tenaga kerja mencapai 96,92 persen dari total tenaga kerja yang ada. Selain itu, UMKM dapat menghimpun investasi sampai 60,42 persen dari total investasi.

Baca Juga : Sejarah Hari Ini : 7 November 1983, Ruang Senat Amerika Serikat Dibom

Melihat data tersebut, pemerintah tidak tinggal diam. Pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan terkait UMKM. Seperti, menambah alokasi anggaran khusus bagi UMKM menjadi Rp96,21 triliun. Alokasi anggaran itu didistribusikan melalui sejumlah program, seperti Subsidi Bunga, Penempatan Dana Pemerintah pada Bank Umum Mitra untuk mendukung perluasan kredit modal kerja dan restrukturisasi kredit UMKM.

Program lain diperuntukkan UMKM, yakni Penjaminan Kredit Modal Kerja UMKM, Banpres Produktif Usaha Mikro, Bantuan Tunai untuk Pedagang Kaki Lima dan Warung, dan insentif PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah. Total realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dukungan UMKM sampai 27 Oktober 2021 senilai Rp64,35 triliun. Jumlah debitur/UMKM sebanyak 33,93 juta.

Baca Juga : Akan Jadi Panglima, Jenderal Andika: TNI Adalah Kita

Selain dukungan melalui program tersebut, pemerintah juga memberikan dukungan tambahan. Seperti, pembebasan rekening minimum, biaya beban, dan abonemen listrik yang dapat dimanfaatkan UMKM. “Program Kartu Prakerja juga turut membantu pelaku usaha maupun calon pelaku usaha meningkatkan kompetensi. Berdasarkan data Manajemen Pelaksana, salah satu pelatihan yang paling diminati mengenai penjualan dan pemasaran,” ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat memberikan keynote speech pada webinar Obsession Media Group UMKM Summit 2021 dengan tema “PPKM Outlook 2022, Pasca-PPKM dan Peluang 2022”, pada Sabtu (6/11/2021).

Program Kartu Prakerja

Di sisi lain, Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian juga terus mendorong peningkatan kualitas program Kartu Prakerja dan pengembangan ekosistem Prakerja. Dalam praktiknya, pengembangan ekosistem Prakerja melibatkan pihak swasta, termasuk perbankan dan perusahaan layanan keuangan digital sebagai mitra pembayaran.

Berdasarkan hasil survei, mayoritas penerima Kartu Prakerja mengatakan pelatihan Kartu Prakerja mendorong kewirausahaan dan insentif Kartu Prakerja digunakan sebagai modal usaha. Bahkan, 17 persen penerima Kartu Prakerja yang sebelumnya menganggur telah berwirausaha saat ini. Hal ini menunjukkan Kartu Prakerja efektif meningkatkan keterampilan menjadi wirausaha.

Baca Juga : Kelayakan Puan Maharani Nyapres Diketahui 2 Tahun Lagi

Selain itu, perbankan juga turut serta memberikan dukungan dalam pemulihan ekonomi pada masa pandemi dengan memberikan dukungan program restrukturisasi kredit/pembiayaan. Program itu dapat dinikmati dunia usaha termasuk UMKM.

Potensi Ekonomi Digital

Berbagai studi menyatakan potensi ekonomi digital di Indonesia masih terbuka lebar. Hal ini didukung sejumlah faktor, di antara total penduduk Indonesia terbesar ke-4 dunia, jumlah penduduk usia produktif mencapai 191 juta atau 70,7 persen.

Baca Juga : Tarif Tes PCR Dipastikan Berubah-ubah, Ini Penyebabnya…

Dari sisi digital user, jumlah pengguna ponsel Indonesia mencapai 345,3 juta atau 125,6 persen dari populasi saat ini. Data penetrasi internet sebesar 73,7 persen dan trafik internet mengalami peningkatan 15 persen hingga 20 persen. “Guna mengoptimalkan potensi ekonomi digital yang dimiliki, diperlukan berbagai inisiatif dan kebijakan melalui penyiapan framework terkait pengembangan ekonomi digital,” ujar Menko Airlangga.

Dengan berbagai potensi tersebut diharapkan dapat mendukung pengembangan ekonomi digital. Tujuan akhir adalah menciptakan banyak terobosan dan inovasi yang mampu menjangkau dan melibatkan semua sektor dan pelaku/penggerak perekonomian nasional, termasuk UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya