SOLOPOS.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Instagram/@airlanggahartarto_official)

Solopos.com, JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan program Kartu Prakerja bakal dilanjutkan pada 2023. Bahkan, pemerintah mengatakan, akan ada penyesuaian skema semi bantuan sosial (bansos) pada Program Kartu Prakerja menjadi skema normal pada 2023.

Penyesuaian skema ini disepakati pada rapat Komite Cipta Kerja di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,  Senin (3/10/2022).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Airlangga menuturkan, komite menyepakati memulai skema normal pada 2023 dan melanjutkan skema semi bansos hingga kuartal keempat 2022 dengan besaran bantuan pelatihan dan insentif sama dengan sebelumnya.

Baca Juga: Gelombang 45 Program Kartu Prakerja Sudah Dibuka

Ekspedisi Mudik 2024

“Pemerintah akan menambah anggaran sebesar Rp5 triliun dengan target 1,5 juta orang,” tutur Menko Airlangga, dalam keterangan pers yang diterima pada Selasa (4/10/2022).

Airlangga menambahkan, melalui skema normal ini, pada 2023, pemerintah akan melakukan penyesuaian besaran bantuan untuk peserta Kartu Prakerja senilai Rp4,2 juta per individu.

Dengan rincian berupa bantuan biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta, insentif pascapelatihan Rp600.000 yang akan diberikan satu kali, serta insentif sebesar Rp100.000 untuk dua kali pengisian survei.

Baca Juga: Upaya Pemerintah Akselerasi Pengentasan Kemiskinan Ekstrem

Program Kartu Prakerja juga akan diimplementasi secara online, offline, maupun hibrida. Selain itu, pada skema normal juga memungkinkan penerima bantuan sosial dari kementerian/lembaga lainnya dapat menerima manfaat dari Program Kartu Prakerja.

Airlangga yang juga Ketua Komite Cipta Kerja meminta kerja sama dan pendampingan bersama Kejaksaan Agung, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Kepolisian Republik Indonesia dengan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja yang sudah berlangsung sejak 2020 agar tetap dilanjutkan.

Menko Airlangga Hartarto menegaskan Program Kartu Prakerja 2023 akan lebih difokuskan pada bantuan peningkatan skill dan produktivitas angkatan kerja. Yakni, berupa bantuan biaya pelatihan secara langsung kepada peserta dan insentif pascapelatihan dengan ragam pelatihan skilling, reskilling, dan upskilling.

Baca Juga: Airlangga Sampaikan Duka Mendalam Atas Tragedi Kanjuruhan

“Program Kartu Prakerja akan lebih fokus pada peningkatan kompetensi angkatan kerja sebagaimana konsep awal program ini dicanangkan sebelum era pandemi Covid-19,” ujar Menko Airlangga.

Sebagai informasi, tercatat pada tahun 2022, Program Kartu Prakerja telah memberikan manfaat bagi 3,46 juta penerima dari 514 kabupaten/kota di Indonesia.

Baca Juga:Menko Airlangga Ungkap Tiga Sektor Penggerak Perekonomian Suatu Negara

Total penerima sejak awal pelaksanaan program hingga saat ini mencapai 14,9 juta penerima. Berdasarkan jumlah peserta tahun 2022 tersebut, sebanyak 53,6 persen diantaranya berasal dari 212 kabupaten/kota target penurunan kemiskinan ekstrem serta mencakup calon Pekerja Migran Indonesia (PMI).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya