SOLOPOS.COM - Menko Perekonomian Dr. Ir. Airlangga Hartarto, menyapa civitas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), webinar Pentas Inovasi Mahasiswa (PIM) 2021 bertema “Berkarakter dan Berdaya Saing” belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Dr. Ir. Airlangga Hartarto, kembali menyapa civitas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), baru-baru ini.

Hadir secara virtual melalui ruang zoom meeting, dalam kesempatan ini Airlangga bersama Rektor UKSW, Neil Semuel Rupidara, SE., M.Sc., Ph.D., menjadi narasumber webinar Pentas Inovasi Mahasiswa (PIM) 2021 bertema “Berkarakter dan Berdaya Saing”.

Airlangga Hartarto yang secara khusus mengusung topik Tantangan dan Peluang Perguruan Tinggi dalam Menyikapi Perubahan Kondisi Perkenomian Dunia pasca-Covid-19 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia mulai membaik dan tumbuh di level 3,51 persen saat ini.

Menurut Airlangga, momentum pulihnya ekonomi perlu dijaga dan ditingkatkan bersama, harapannya Indonesia tidak hanya mampu keluar dari Covid-19 tetapi juga keluar dari middle income trap.

Baca Juga: Keren! Ada Teknologi Smart Campus di UKSW

Peran penting menuju perubahan tersebut menurut pria kelahiran Surabaya lima puluh sembilan tahun silam ini salah satunya terletak di tangan perguruan tinggi sebagai pencetak generasi muda berkarakter dan berdaya saing.

Diperlukan generasi muda dengan kemampuan adaptasi yang tinggi, kompetitif, berjiwa entrepreneur dan menguasai ilmu-ilmu kekinian terutama di bidang digitalisasi.

“Talenta tersebut dibutuhkan di dunia usaha dan memainkan peran dalam transformasi ekonomi. Saat ini terbuka 2,5 juta lapangan kerja tambahan sehingga dibutuhkan 600.000 talenta per tahun selama 15 tahun ke depan,” tuturnya.

Baca Juga: Teori dan Praktik Kepailitan Dikupas Tuntas di Seminar FH UKSW

Airlangga juga menambahkan bahwa pandemi membawa perubahan perilaku manusia menjadi serba digital, sehingga teknologi dapat dimanfaatkan untuk menunjang hubungan interaksi antar manusia. Hal ini merupakan peluang untuk dapat berakselerasi dalam transformasi digital di berbagai sektor bisnis sehingga dapat mempercepat pemulihan ekonomi.

Peluang ini terbuka lebar bagi semua negara dan kuncinya adalah sumber daya manusia. Disinilah UKSW sebagai wadah akademis dapat mempersiapkan sumberdaya manusianya.

Pihaknya berharap mahasiswa UKSW dapat selalu mengembangkan soft skill maupun hard skill dan membangun jaringan lokal regional maupun global.

Baca Juga: Dubes Indonesia untuk Vatikan Bagikan Pengalaman di Dies Natalis FH UKSW

Agen Perubahan

Adapun Neil Rupidara membahas mengenai Peran Mahasiswa Pasca Pandemi sebagai Agen Perubahan yang Berkarakter dan Berdaya Saing. Guna mewujudkan realitas yang sesuai harapan negara ini, dikatakan Neil pemerintah tidak dapat bergerak sendirian.

Melalui paparannya Neil menjelaskan mengenai pembentukan mahasiswa sebagai generasi muda agar mampu menghadapi realitas baru itu.

Neil menyebut mahasiswa sebagai generasi muda perlu dikelola sehingga generasi ini bisa berperan aktif menjadi agen perubahan, karena pemuda dapat menjadi kekuatan pembangunan, pendidikan dan pelatihan ketrampilan.

“Pembentukan minoritas yang berdaya cipta di UKSW sendiri adalah sumbangan bagi Republik Indonesia. Guna membentuk mahasiswa dengan profil yang demikian dilakukan melalui tiga skema yakni pendidikan kurikuler, non-kurikuler dan pengembangan diri mandiri,” terang Neil.

Neil menekankan apabila hal tersebut berlangsung dengan baik maka diharapkan profil mahasiswa UKSW sebagai kaum intelektual terbuka, terbentuk kaum cendekia yang miliki kepercayaan diri saat menyampaikan sesuatu berdasarkan pada riset dan fakta, serta tidak ragu bertemu siapapun yang berpikiran beda, tapi punya empati dan kerendahan hati.

Baca Juga: HUT ke-65, UKSW Gelar Ibadah Syukur dan Upacara Dies Natalis

Bagian dari PIM

Webinar ini menjadi bagian dari rangkaian PIM yang diadakan kantor Pembantu Rektor III bidang kemahasiswaan dalam rangka Dies Natalis ke-65 UKSW.

Ditemui seusai acara, ketua panitia PIM UKSW 2021 Michael Bezaleel Wenas, S.Kom., M.Cs., menyebut PIM yang diselenggarakan guna mewadahi inovasi dan kreatifitas mahasiswa tersebut memiliki sejumlah agenda lainnya seperti lomba debat, fotografi, vokal, film pendek, tari kreasi, e-sport dan fun games.

Selain itu juga diselenggarakan kompetisi inovasi seperti bina desa, rancang bisnis, program kreatifitas mahasiswa serta pameran inovasi yang terdiri dari pameran board game, robotika, dan pariwisata.

“Puncaknya, akan diadakan pada 3 Desember yang akan dilaksanakan final lomba stand up comedy serta pengumuman juara seluruh kompetisi,” tutur Michael.

Rekomendasi
Berita Lainnya