SOLOPOS.COM - Masyarakat yang penasaran mengunjungi sumur yang mengeluarkan api yang bisa dibakar di Dusun Ngrawan, Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar Jumat (15/2/2020). (Istimewa/Kades Krendowahono)

Solopos.com, KARANGANYAR – Fenomena air yang bisa dibakar di Desa Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar, menyita perhatian publik tahun lalu. Kini muncul fakta baru bahwa air tersebut bisa menyembuhkan alergi kulit.

Air yang bisa terbakar jika disulut api itu berada berasal dari sumur bor. Sumur bor itu berada di tanah milik Ketua RT 006/RW 001, Dusun Ngrawan, Desa Krendowahono, Solikhin Hidayat. Sumur itu berada di pekarangan yang hanya berjarak sekitar 15 meter dari rumah utama dan 2 meter dari bangunan penyimpanan kayu milik Sholikhin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Fenomena air bisa dibakar di Karanganyar ini lantas viral. Akibatnya, kawasan tersebut saat ini menjadi wisata dadakan yang ramai dikunjungi oleh warga se-Soloraya setiap hari, kala itu.

Baca Juga: Pengadilan Agama Klaten Lockdown 2 Hari Gegara 9 Pegawai Kena Corona

Kepala Desa Krendowahono, Syarif Hidayat, mengatakan ternyata ada manfaat dari air tersebut. Dia bahkan sudah merasakan sendiri manfaat dari air itu. Dia mengaku air tersebut digunakan untuk menyembuhkan alergi kulit yang dialami anaknya dan terbukti sembuh.

Ramainya fenomena ini membuat kawasan tersebut didorong untuk menjadi tempat wisata. Namun, Syarif mengaku Pemdes Krendowahono masih terkendala pendanaan dan penelitian mendalam.

“Kalau kendala pasti di dana karena saat ini masih dalam kondisi Covid-19 dan pendanaannya terbatas. Kami juga masih mencoba untuk meneliti lebih lanjut tapi sampai saat ini belum muncul hasilnya,” kata dia.

Kunjungan DPRD

Dorongan untuk menjadi tempat wisata itu sendiri muncul dari anggota DPRD Karanganyar, Suwarni. Kala itu, Suwarni mengecek lokasi air yang bisa disulut api di Krendowahono Selasa (16/3/2021).

Berdasarkan hasil perbincangannya dengan pemilik tanah dan Pemdes Krendowahono, air yang muncul dari proyek pengeboran sumur dalam yang dihentikan tersebut memiliki beberapa kelebihan. Salah satunya manfaat air tersebut diyakini oleh masyarakat dapat membantu menyembuhkan penyakit kulit.

Menurutnya, pemanfaatan sumber daya air sebagai daya tarik wisata tersebut mirip seperti yang ada di Pablengan, Karanganyar. Sehingga, dia melihat fenomena tersebut bisa menjadi peluang dalam pengembangan destinasi wisata baru di Karanganyar.

Baca Juga: Memaknai Memayu Hayuning Bawana pada Hari Lahir Keraton Jogja

“Tadi kata pak Kades banyak orang yang datang untuk mengambil air sebagai obat. Air itu diyakini bisa menyembuhkan penyakit kulit. Melihat itu, kami tentunya mendorong untuk bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata terapi di Gondangrejo,” ucap dia kepada Solopos.com.

Suwarni menjelaskan, selain mendorong, dirinya akan mengusahakan untuk membantu pendanaan dalam pengembangan wisata nantinya. “Nanti akan kami coba untuk membantu dalam berbagai hal,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya