SOLOPOS.COM - Air terjun pengantin di Ngawi. (Facebook)

Solopos.com, NGAWI — Kabupaten Ngawi ternyata tak hanya terkenal dengan alun-alun yang disebut-sebut terluas se-Jawa Timur. Kabupaten Ngawi juga memiliki sejumlah destinasi wisata yang ciamik. Salah satunya Air Terjun Pengantin.

Air Terjun Pengantin pernah menjadi salah satu judul film horor yang dibintangi Tamara Bleszynski, Marcel Chandrawinata, hingga Tyas Mirasih. Eh, tapi jangan panik dulu. Meski memiliki kesamaan nama, Air Terjun Pengantin di Ngawi ini tidaklah horor seperti di film tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Nama unik, Air Terjun Pengantin tersebut diambil dari sepasang air terjun dengan ketinggian yang sama, yakni 12 meter. Lokasi itu ternyata cukup indah dan cocok untuk berswafoto. Latar belakang foto adalah pemandangan dua air terjun tersebut.

Baca Juga: Sama-Sama Sakti, Ini Perbedaan Rajah dengan Azimat atau Jimat

Berdasarkan keterangan video yang diunggah pengelola akun Facebook Air Terjun Pengantin Ngawi, objek wisata tersebut berlokasi di lereng Gunung Lawu, tepatnya di Dusun Besek, Desa Hargomulyo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Di dusun tersebut memiliki sejumlah adat seperti nyadran, methil, wiwit, mantu, dan sebagainya.

Air Terjun Pengantin ini juga menyimpan misteri. Konon, keberadaan air terjun ini tak lepas dari tokoh Eyang Galiman yang masih keturunan ningrat, Adipati Gendingan.

Asale Air Terjun Pengantin

Eyang Galiman disebut orang sebagai salah satu penyebar Islam di wilayah Besek. Salah satunya dengan cara adat mantu. Ia menyukai adat mantu dan menginginkan proses pernikahan dilakukan dengan syariat agama.

Baca Juga: Jelajah Pasir Putih dan Pesona Mistis di Pantai Gondo Mayit Blitar

Eyang Galiman yang dianggap memiliki ilmu agama itu mendapatkan kepercayaan melakukan salah satu ritual pada acara mantu. Ia kemudian melakukan tirakat dan puasa. Prosesi tirakat dan puasa itu ditutup dengan meminum segelas air putih dari air terjun di Dusun Besek.

Menurut cerita, Eyang Galiman juga akan memberikan segelas air untuk kedua sejoli yang akan menjadi pengantin. Air diambil dari air terjun Ngawi itu. Harapannya, calon pengantin akan diberikan kelanggengan.

Air terjun tersebut konon juga digunakan untuk ritual daup manten. Dua air terjun yang berjejer dianggap sebagai simbol laki-laki dan perempuan. Selain itu, sungai yang mengalir di bawah air terjun melambangkan Tuhan Esa.

Baca Juga : Asale Kebumen, Dulu Menyatu dengan Cirebon

Banyak orang meyakini air dari air terjun memiliki khasiat, yakni membuat hubungan langgeng. Hal itulah yang kemudian membuat air terjun di Dusun Besek dinamakan Air Terjun Pengantin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya