SOLOPOS.COM - Elevasi air Sungai Bengawan Solo terlihat nyaris setinggi jalan dan permukiman warga Desa Pilang, Masaran, Sragen, Jumat (5/2/2021). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Tinggi muka air Sungai Bengawan Solo wilayah Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Sragen, pada Jumat (5/2/2021), sudah peres alias penuh sekali hingga menyamai tinggi bibir sungai dan jalan kampung.

Kendati begitu, warga yang tinggi dekat sungai tersebut masih adem ayem. Ketinggian air Bengawan Solo meningkat seiring curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Elevasi air Sungai Bengawan Solo bahkan nyaris setinggi permukiman warga Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Sragen. Akan tetapi, hal itu tidak membuat warga sekitar merasa panik.

Baca Juga: Pria Meninggal Sambil Menggenggam Plastik Es Teh Di Pinggir Sawah Bendosari Sukoharjo

Pantauan Solopos.com, Jumat (5/2/2021), tinggi permukaan air Sungai Bengawan Solo wilayah Pilang, Sragen, sudah hampir sama dengan tinggi jalan dan permukiman warga. Adanya tanggul menjadi penyelamat bagi warga karena air Sungai Bengawan Solo tidak meluap ke permukiman dan menyebabkan banjir.

Meski elevasi air Sungai Bengawan Solo sudah nyaris setinggi jalan permukiman, warga setempat masih beraktivitas seperti biasa. Sebagian besar warga masih bekerja di tempat produksi batik.

Mereka menjemur kain yang baru selesai diwarnai di tanah lapang atau tepi jalan. “Kebetulan bagian belakang rumah kami itu sudah Sungai Bengawan Solo. Kalau sungai meluap, biasanya jalan depan rumah tergenang. Tapi sementara ini masih aman. Kalau pun banjir, nanti juga surut dengan sendirinya dalam hitungan jam,” papar Parno, 55, warga setempat kepada Solopos.com.

Baca Juga: Jateng Di Rumah Saja, Solo Terapkan SE PPKM Dengan Prokes dan Sanksi Lebih Ketat

Sempat Meluap

Pada Kamis (4/2/2021), air Sungai Bengawan Solo sempat meluap hingga menggenangi jalan kampung, pekarangan, dan areal persawahan di Kecamatan Masaran, Sragen. Air mulai meluap sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Air menggenangi pekarangan dan jalan kampung Dukuh Bakung RT 008 dan RT 009, Desa Pringanom, Masaran. Namun, air tidak sampai menggenangi bagian dalam rumah warga.

Jalan yang tergenang air rata-rata setinggi 30 cm. Selain menggenangi jalan kampung dan pekarangan, air juga menggenangi 27 hektare (ha) areal persawahan tiga desa yakni Pringanom, Kliwonan dan Pilang.

Baca Juga: Sidang Kasus Pengeroyokan Di PN Karanganyar Ricuh, Kapolres: Selanjutnya Virtual Saja!

Perinciannya, 10 ha di Desa Pringanomo, 15 ha di Desa Kliwonan, dan 2 ha di Desa Pilang. Ketinggian air yang menggenang area persawahan rata-rata mencapai 10-15 cm. Adapun tanaman padi yang tergenang air baru berumur 35-45 hari.

“Alhamdulillah, saat ini Desa Pilang masih mandali [aman dan terkendali] dari potensi banjir. Air dari Bengawan Solo tidak sampai meluber ke pekarangan warga. Hanya sebagian kecil [area persawahan] tergenang air dari Sungai Grompol [anak Sungai Bengawan Solo],” papar Kades Pilang, Sukisno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya