SOLOPOS.COM - Kebakaran di kilang Pertamina Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (13/11/2021) malam, yang beredar melalui WhatsApp. (Antara/WhatsApp/Andi)

Solopos.com, CILACAP – Kebakaran tangki kilang minyak milik PT Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah, membawa dampak buruk bagi masyarakat sekitar. Bukan hanya membuat warga sempat mengungsi, kebakaran tersebut juga berdampak pada pencemaran air sumur yang dipakai warga sekitar.

Salah seorang warga RT 003/RW 007, Kelurahan Gumilir, Kecamatan Cilacap Utara, Indah Setianingsih, 43, mengatakan air sumurnya tiba-tiba menghitam. Hal ini terjadi seusai kilang minyak tangki 36T 102 milik Pertamina terbakar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Azan subuh saya ke kamar mandi, airnya hitam banget. Bau kaya minyak terbakar. Setelah jam 07.00 WIB mulai agak bening, terus. Pekarangan hitam semua,” katanya saat ditemui dikediamannya, Minggu (14/11/2021), sebagaimana dikabarkan Suara.com.

Baca juga: Polisi Selidiki Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Cilacap, Ada Pidana?

Perubahan air sumur tersebut membuat Indah kaget. Namun, dia yakin hal itu terjadi akibat dampak kebakaran kilang minyak Pertamina di Cilacap. Meskipun jarak rumahnya dari titik kebakaran sekitar 6 km.

“Saya kaget sih, tapi ketika mendengar berita kilang terbakar saya sudah ngeh ini pasti gara-gara itu,” ujarnya.

Indah mengaku belum berani menggunakan air sumur itu karena takut menimbulkan penyakit. Dia pun berharap ada bantuan air bersih untuk mencukupi kebutuhannya.

Bukan hanya air sumur menghitam, asap hitam pekat yang membumbung tinggi di udara juga membuat warga khawatir. Asap tersebut menumbulkan bau hangus dan menimbulkan bekas abu di lingkungan sekitar.

“Sumur tidak saya pakai karena berwarna hitam, takut keracunan. Tadi juga bau hangus. Ini saya baru selesai kerja bakti sendiri karena kembang, teras dan mantel hitam semua,” terang warga lain bernama Poniman.

Baca juga: Anggota DPR: Pertamina Sepelekan Perawatan Kilang Cilacap

Sebagai informasi, kebakaran tangki kilang minyak Pertamina di Cilacap itu terjadi pada Sabtu (13/11/2021). Tangki yang terbakar itu berisi BBM jenis Pertalite.

Seperti diketahui, Kilang Cilacap dengan kapasitas pengolahan BBM sebanyak 270.000 barel per hari merupakan milik Pertamina. Kilang ini memiliki 228 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas serta BBM hasil pengolahan minyak mentah.

Pengamat ekonomi dan pertambangan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai insiden kebakaran yang menimpa tangki minyak di Kilang Cilacap, Jawa Tengah, akan memperbesar biaya impor Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional. “Sudah pasti kebakaran akan memperbesar biaya impor BBM,” ujar Fahmy dikutip dari Antara di Jakarta, Minggu (14/11/2021).

Selain itu kebakaran tangki minyak di area kilang yang telah terjadi tiga kali tahun ini juga bisa memperburuk kinerja keuangan Pertamina pada 2021.
Diberitakan sebelumnya, insiden kebakaran itu terjadi pada Sabtu malam sekitar pukul 19.10 WIB. Kebakaran menimpa tangki 36 T-102 yang berisi BBM jenis Pertalite sebanyak 31.000 kiloliter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya