SOLOPOS.COM - Anggota DPRD Karanganyar, Suwarni, (kanan) mengecek lokasi air tanah yang bisa dibakar di Dukuh RT 006/ RW 001, Ngrawan, Krendowahono, Gondangrejo Selasa (16/3/2021). (Solopos/Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR – Fenomena air yang bisa dibakar di Dusun Dukuh, RT 006/RW 001, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, mulai menarik perhatian masyarakat dari dalam maupun luar Kabupaten Karanganyar.

Kondisi itu membuat Kepala Desa Krendowahono, Syarif Hidayat, khawatir karena pandemi Covid-19. Dia tidak mengetahui orang yang berkunjung itu berasal dari wilayah mana saja dan bagaimana kondisi kesehatan mereka.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Hari libur [Sabtu dan Minggu] itu banyak banget yang datang. Ada 200-an orang lebih. Ngatur tempat kecil itu dengan orang sebanyak itu susah," kata Syarif saat berbincang dengan wartawan seusai rapat di kompleks Kantor Bupati Karanganyar, Rabu (24/3/2021).

Baca juga: Kayu di Jembatan Benowo Palur Tak Bisa Dipindah? Ini Kata Sesepuh Desa Ngringo Karanganyar

Syarif berencana berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Gondangrejo dan Satpol PP di Kecamatan Gondangrejo. Hingga Rabu, Syarif mengaku mendapat kunjungan dari sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Karanganyar dan Pemprov Jateng.

"Ibu Bupati Karanganyar [Siti Khomsiyah], Bu Suwarni DPRD Kabupaten Karanganyar. Paling jauh ya Pak Sriyanto Saputro dari Jateng," ungkap Syarif tersenyum.

Penelitian

Dia juga menyampaikan sejumlah instansi maupun akademisi yang memiliki tim ahli di bidang geologi datang ke lokasi itu. Mereka bermaksud meneliti sumber air yang bisa dibakar tersebut. Syarif menceritakan bahwa sumber air tersebut muncul saat Pemkab Karanganyar memberikan bantuan sumur dalam kepada Pemerintah Desa Krendowahono.

"Peneliti dari ESDM Provinsi Jateng, lalu UPN Yogyakarta. Masih banyak lagi yang datang tetapi mungkin saya tidak tahu. Mereka mengecek air itu dan hasilnya sama. Tapi potensi sebagai objek wisata belum dapat dipastikan," ungkapnya.

Baca juga: Pakar Lingkungan UNS Solo Pastikan Sumber Air Bisa Dibakar di Karanganyar Tidak Berbahaya

Meski demikian, Syarif mengaku mendengar informasi dari masyarakat bahwa ada calon investor yang ingin menawarkan bantuan. Lokasi tersebut, kata dia, akan dibangun sebagai tempat terapi.

"Katanya mau bangun kolam terapi. Tetapi calon investor itu tidak bilang langsung kepada saya. Saya hanya mendapat informasi dari orang lain. Kami saat ini fokus ke penerapan prokes dulu terutama saat banyak pengunjung."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya