SOLOPOS.COM - Ilustrasi air PDAM (JIBI/Solopos.com/Dok.)

Air bersih Karanganyar, ada dua masalah utama yang dialami PDAM di tiap wilayah.

Solopos.com, KARANGANYAR–Perpamsi Jawa Tengah mendeteksi ketersediaan air baku dan tata kelola air antarwilayah masih menjadi persoalan utama.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pernyataan itu disampaikan Ketua DPD Persatuan Perusahaan Air Minum di Indonesia (Perpamsi) Jawa Tengah (Jateng), Etty Laksmiwati, saat menyelenggarakan kegiatan peduli air di Lapangan Tlogodlingo, Tawangmangu, Sabtu (23/4/2016). Kegiatan diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian terhadap air se-dunia. DPD Perpamsi Jateng menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menanam 5.000 bibit pohon.

Ekspedisi Mudik 2024

“Jateng mengalami kendala air baku. Kami menyampaikan kepada pemerintah pusat. Hal itu membutuhkan pendanaan yang enggak sedikit. Ada strategi nasional dan beberapa hal yang mendapat prioritas bantuan dana dari APBN,” kata Etty saat ditemui wartawan di sela-sela acara.

Etty menyebut sejumlah wilayah termasuk kritis atau kesulitan air baku. Beberapa wilayah itu, Banjarnegara, Kabupaten Semarang, dan wilayah di Pantai Utara (Pantura). Namun, sejumlah wilayah lain termasuk berlimpah air baku. Etty menyebut Wonosobo.

“Enggak merata. Kabupaten Semarang itu kesulitan air baku padahal ada Waduk Jatibarang. Tetapi, Wonosobo melimpah. Banjarnegara juga berat,” jelas dia.

Kondisi makin sulit karena sejumlah wilayah memilih mengotak-ngotakkan penataan dan pemanfaatan air baku. Etty menilai otonomi daerah pada penataan dan pemanfaatan air tidak belaku. “Lagipula tujuannya untuk melayani kepentingan masyarakat. Kalau ada komitmen maka enggak masalah. Bisa saja sharing,” ujar perempuan yang menjabat Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang itu.

Hal senada disampaikan Direktur Utama PDAM Klaten, Irawan Margono. Komitmen bersama antara PDAM, pemerintah kabupaten/kota, direksi, dewan pengawas, DPRD, menjadi kunci tata kelola air. Sementara itu, kegiatan penanaman 5.000 bibit pohon itu merupakan upaya PDAM menjaga ketersediaan air.

“Kami menyerahkan 4.870 bibit pohon damar, 100 bibit pohon kantil, dan 30 bibit pohon beringin. Kami menggandeng LMDH [Lembaga Masyarakat Desa Hutan] dan pramuka. Gunung Lawu merupakan penangkap air selain Merapi dan Merbabu. Kami peduli melakukan konservasi,” ungkap ketua panitia acara.

Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Widodo, mengajak warga peduli terhadap lingkungan dengan menanam bibit pohon. “Ini sumber energi. Mari menanam paling tidak di rumah. Nyuwun tulung dijaga lingkungan. PDAM golek banyu, golek sumber itu susah. Makanya sumber air harus dijaga,” tutur Rohadi saat memberikan sambutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya