SOLOPOS.COM - ilustrasi

Air bersih di Kartamantul semakin banyak seiring banyaknya bangunan besar seperti hotel, apartemen, atau pusat perbelanjaan.

Harianjogja.com, JOGJA—Kebutuhan air bersih warga Jogja, dan sebagian warga Bantul dan Sleman
(Kartamantul) masih jauh dari kata cukup.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Suplai air bersih untuk Kartamantul idealnya 9.500 liter per detik. Namun yang ada saat ini pasokan baru 2.500 liter per detik.

Pemerintah DIY terus berupaya membuat terobosan untuk mencari sumber air baku demi memenuhi kebutuhan air minum dan kegiatan sehari-hari warga. Salah satunya proyek yang tengah digarap adalah Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) di Bantar Kulonprogo.

Ekspedisi Mudik 2024

Proyek yang dikerjakan bersama dengan Direktorat Jenderal Bina Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, dan Pemerintah DIY itu rencananya selesai 2017 mendatang. Proyek itu mulai dikerjakan pada 2014 lalu.

“Proyek ini direncanakan mampu menyedot air bersih 400 liter per detik untuk menyuplai Kartamantul,” kata Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM), Muhammad Mansur, Jumat (10/4/2015) lalu.

Mansur mengatakan kebutuhan air bersih di Kartamantul saat ini dipenuhi melalui perusahaan daerah air minum (PDAM) di masing-masing kabupaten dan kota. Volumenya 2,3 meter kubik atau 2.300 liter per detik. Sementara hasil evaluasi hingga 2030 mendatang, Kartamantul membutuhkan suplai air bersih 9,5 meter kubik per detik. Belum terhitung kebutuhan air DIY secara keseluruhan.

“Masih butuh air baku bersih yang luar biasa banyak,” kata dia.

Padahal, sambung Mansur, pada 2019 mendatang, Pemerintah Pusat menargetkan kebutuhan air baku bersih masyarakat serta ketersediaan sanitasi yang layak harus nol persen. Dia menjamin pada awal 2017, proyek SPAM di Bantar Kulonprogo sudah bisa tersambung ke rumah warga. Instalasi dari SPAM ke tiap rumah warga menjadi tanggung jawab kabupaten dan kota.

Kebutuhan air di Kartamantul semakin banyak seiring perkembangan wilayah yang ditandai dengan banyaknya bangunan besar seperti hotel, apartemen, atau pusat perbelanjaan.

Pemerintah DIY menekankan kepada perusahaan besar, hotel, atau apartemen yang membutuhkan air banyak harus mengambil dari PDAM. Menurutnya, saluran PDAM saat ini sudah sampai ke jalur-jalur utama.

Mansur juga mengakui suplai air dari PDAM ke hotel-hotel terbatas. Misalnya, tidak mungkin air PDAM harus selalu memenuhi kolam renang di hotel-hotel.

Salah satu sumber air yang bisa diandalkan adalah sumur. Kepala Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Air Tanah, Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY Reni Anggraeni mengatakan hasil penelitian menunjukkan kualitas air sumur warga masih baik, meski beberapa mengandung bakteri. Menurutnya, faktor encemaran air sumur adalah terlalu dekatnya saluran septic tank dengan sumur. Padahal jarak minimal adalah 10 meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya