SOLOPOS.COM - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (JIBI/Bisnis/Nurul Hidayat)

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengungkapkan bahwa dia tidak merasa takut saat menjadi sasaran aksi unjuk rasa Front Pembela Islam (FPI) di depan gedung DPRD DKI, Rabu (24/9/2014).

Menurut Ahok, aksi FPI itu merupakan bagian dari demokrasi. Dia menyampaikan keadaannya yang tetap aman-aman saja walaupun ada pihak yang menentang keberadaannya menjadi pemimpin Ibu Kota. Selain itu, Wagub yang kerap disapa Ahok ini telah melihat bahwa pihak kepolisian telah melakukan tugasnya dengan baik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Itu hak demokrasi, ya begitu. Jadi kalau anarkis kan sudah jelas, ada Pak Kapolda ,” ungkapnya di acara Silahturahmi Sinergitas Tiga Pilar di GOR Sumantri, Jakarta, Kamis (25/9/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Ahok juga percaya bahwa aparat keamanan tetap memegang konstitusi yang sudah ada. Ahok akan lebih takut jika ada oknum aparat keamanan yang ikut bermain membawahi ormas untuk melakukan aksi tertentu.

Mantan Bupati Belitung Timur ini menyatakan jika hanya orang sipil yang bermain, dirinya akan lebih santai. “Bagi saya lebih menakutkan jika ada oknum aparat yang ikut bermain. Nah, saya repot. Ya kan ini tidak. Kalau cuma sipil mah santai saja” lanjutnya.

Sebelumnya, ratusan massa FPI melakukan aksi demo karena tidak setuju jika Ahok maju menggantikan posisi Joko Widodo (Jokowi) menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sesuai dengan UU No. 12/2008 tentang Pemerintahan Daerah maka Ahok akan otomatis maju menjadi gubernur jika Jokowi menjadi presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya