SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemeriahan Grebeg Maulud untuk memperingati hari lahir atau maulid Nabi Muhammd SAW di Kota Solo. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO – Sejumlah hari libur menanti untuk dimanfaatkan sebagai hari keluarga atau sekadar menghilangkan penat selama bekerja dan bersekolah pada awal 2015 mendatang. Maka, tidak keliru jika Anda menyiapkan liburan Januari 2015 itu mulai sekarang. Agenda wisata Solo ini bisa menjadi alternatif menarik untuk ditempatkan pada daftar perjalanan liburan. Tidak percaya?

Januari 2015 sebagai bulan perayaan tahun baru dalam penanggalan Masehi, bertepatan dengan peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW. Di Solo, peringatan tersebut tidak luput dari perhatian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo. Berikut ini sejumlah agenda wisata Solo yang telah disusun untuk Januari 2015, sebagaimana diungkapkan Budi Sartono, anggota staf Bidang Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Selasa (2/12/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tanggal

Agenda

Venue

Pergelaran

3 Januari –   Grebeg Mulud
–   Sekaten
–    Keraton Kasunanan Surakarta, Masjid Agung

–    Keraton Kasunanan Surakarta , Alun-Alun Keraton Kasunanan Surakarta

–    Membunyikan Gamelan Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari
–    Mengeluarkan gunungan ke Masjid Agung yang akan dikerumuni masyarakat
17 Januari –   Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama Ahbaabul Musthofa yang dipimpin oleh Habib Syeh Abdul Qadir Assegaf –    Masjid Agung Surakarta –    Pengajian akbar memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW bersama Ahbaabul Musthofa yang dipimpin oleh Habib Syeh Abdul Qadir Assegaf

Jangan khawatir jika merasa kurang puas dengan agenda pariwisata Solo yang bertempat di lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta tersebut. Solo juga menawarkan objek daya tarik wisata menarik lain yang sarat nilai sejarah dan budaya, serta mampu merehatkan mata dari padatnya aktivitas perkotaan. Tempat-tempat tersebut antara lain Pura Mangkunegaran, Museum Radya Pustaka, Galeri Batik Wuryaningratan. Pasar tradisional yang menjadi pusat grosir batik pun dapat ditemukan di Kota Solo, tepatnya Pasar Klewer.

Pura Mangkunegaran
Pura Mangkunegaran atau Istana Mangkunegaran ini dibangun oleh Raden Mas Said yang juga memiliki sebutan Pangeran Sambar Nyawa. Pembangunan dimulai pada 1757. Keunikan dari bangunan ini adalah penggunaan kayu jati yang bulat secara menyeluruh pada semua bagian istana. Pura Mangkunegaran memiliki dua bagian utama, yaitu pendapa dan dalem. Saat memasuki pendopo akan didapati seperangkat Gamelan Kiai Kanyut Mesem.
Lebih ke dalam, yaitu bagian dalem, dapat dilihat sejumlah koleksi benda bernilai sejarah dan budaya yang kental.

Museum Radya Pustaka
Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV adalah tokoh yang membangun Museum Radya Pustaka sebagai museum pertama di Indonesia pada 28 Oktober 1890. Ketika melangkahkan kaki ke museum ini, akan terlihat benda-benda pengisi museum yang banyak berasal dari Keraton Kasunanan Surakarta, Kepatihan, hasil pembelian, serta dari G.P.H. Hadiwijaya. Ada juga yang merupakan barang sumbangan partisipan. Bagi Anda yang ingin mengetahui seperti apa buku karya Ranggawarsita, Museum Radya Pustaka memberi jawaban. Apakah hanya itu? Tentu tidak, museum ini juga menyimpan buku karya pujangga lain, yaitu Yasadipura.

Galeri Batik Wuryaningratan
Objek wisata satu ini menyimpan berbagai jenis batik, mulai dari batik Keraton Solo, Keraton Jogja, Lasem, Pekalongan, Saudagaran, Cina, bahkan batik Belanda. Masuk ke bagian dalam, mata anda akan disuguhi dengan corak dan motif batik, khas dari masing-masing daerah dan negara tersebut. Bagian belakang galeri adalah pabrik pembuatan batik. Anda pun dapat belajar bagaimana proses pembuatan batik, karena Galeri Batik Wuryaningratan juga menawarkan paket workshop.

Pasar Klewer
Klewer menawarkan pemandangan aktivitas pasar tradisional yang cukup padat. Pasar tradisional tua di Kota Solo ini menjadi pusat perbelanjaan kain batik dalam berbagai wujud, baik berupa lembaran jarit atau kain bercorak batik yang dijahit menjadi baju. Pedagang di Pasar Klewer tidak hanya orang keturunan Jawa, namun juga dari pelbagai etnis, seperti Cina dan Arab. Pasar ini dikeliling oleh pedagang kaki lima yang menjual berbagai souvenir khas Solo. Ketika lapar hadir setelah berkeliling pasar, tidak perlu khawatir karena Pasar Klewer dikelilingi warung-warung tenda yang menyajikan banyak menu makanan. Tentang rasa, tidak kalah nikmat dengan makanan restoran.

Maka, tunggu apa lagi? Masukkan agenda wisata Solo dalam daftar rekomendasi paling tepat untuk tujuan wisata, bagi Anda yang ingin menyemarakkan awal 2015 dengan nuansa tradisional Jawa. (Evi Handayani/JIBI/Solopos)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya