SOLOPOS.COM - Richard Tampi, Head of External Relations PT Adaro Energy, Tbk. (kiri) menanam pohon durian di Perbukitan Menoreh bersama Plt Dirjen Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan KLHK, Helmi Basalamah. (Solopos/Nugroho Meidinata)

Solopos.com, MAGELANG — Salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia, PT Adaro Indonesia melakukan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan menanam pohon tanaman produktif di Perbukitan Menoreh, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Hal ini sebagai bentuk komitmen Adaro untuk pelestarian lingkungan serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Sejak 2016, Adaro telah melakukan penanaman lahan DAS seluas 7474 ha yang dilaksanakan di tiga provinsi, yakni Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Jawa Tengah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di Jawa Tengah sendiri rehabilitasi DAS dilakukan lahan seluas 512 ha, yang berada di 13 desa di Kecamatan Borobudur dan Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.

Baca Juga: Antisipasi Bencana, Polisi di Sukoharjo Pangkas Pohon di Tepi Jalan

Rehabilitasi DAS di Perbukitan Menoreh didahului dengan acara Kick Off Penanaman yang dihadiri oleh Plt Dirjen Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Helmi Basalamah dan dilakukan penanaman pohon durian secara simbolis, Minggu (28/11/2021).

Selain durian, tanaman produktif yang ditanam Adaro Indonesia di lahan 512 ha ada klengkeng, alpukat, pete, mangga, jengkol, beringin, jambu, sawo, manggis, duku, jeruk, aren, kopi, dan tabebuya.

Baca Juga: Pentolan KKB Papua Diringkus, Ini Deretan Kejahatannya

Program rehabilitasi DAS di Perbukitan Menoreh ini bertujuan untuk menjaga fungsi ekologi dan hidrologi dari Perbukitan Menoreh sekaligus sebagai pendukung kawasan wisata Borobudur yang saat ini merupakan destinasi wisata super prioritas di Indonesia sekaligus situs warisan budaya dunia (World
Heritage). Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan membangun beragam tanaman pada ekosistem hutan akan menguatkan fungsi hutan sebagai pendukung aspek sosial dan ekonomi masyarakat.

“Kami siap berdampingan bersama pemerintah dan masyarakat untuk melakukan rehabilitasi DAS Menoreh. Hal ini sejalan dengan komitmen Adaro dalam jangka panjang untuk bertransformasi dan menjalankan Green Business melalui berbagai Green Initiatives. Salah satunya sebagai pemegang IPPKH [Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan], kami melaksanakan rehabilitasi DAS di luar area operasional Adaro,” jelas Head of External Relations PT Adaro Energy, Tbk. Richard Tampi, saat acara berlangsung.

Baca Juga: Pagar Proyek Dilepas, Begini Megahnya Bangunan Pasar Legi Solo

Richard menambahkan, program rehabilitasi DAS ini sangat penting karena mendukung kelestarian alam di kawasan Borobudur serta menerapkan konsep agroforestry dan pemberdayaan masyarakat. “Dalam pelaksanaannya, kami akan mengutamakan keterlibatan masyarakat sekitar sehingga dapat menciptakan lapangan kerja dan membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat. Selain itu dengan penanaman bibit tanaman khusus diharapkan mampu mengurangi risiko bencana longsor dan menjaga keberadaan Bukit Menoreh sebagai menara air alami,” ujar dia.

Pendampingan Khusus dari Adaro

Adaro bersama empat perusahaannya melakukan penandatanganan komitmen rehabilitasi DAS di Perbukitan Menoreh. (Solopos/Nugroho Meidinata)

Sementara itu, Helmi dalam sambutannya berpesan tiga hal dengan adanya rehabilitasi DAS di Perbukitan Menoreh agar program ini berhasil, yakni komitmen, konsistensi dan konsekuensi.

“Suasana di sini semangat didukung dengan komitmen yang luar biasa. Komitmen ini bisa jalan jika konsisten dilakukan pendampingan di lapangan, lalu tinggal konsekuensinya. Sedikit menarik ke belakang dengan cara sabar [menunggu] akan mencapai hal yang luar biasa karena kita menyiapkan semuanya [petani, bibit, pendamping] berkualitas. Nanti 3-5 tahun lagi ini ada durian Menoreh, alpokat Menoreh,” ujar dia.

Baca Juga: Para Artis Ini Tetap Terlihat Cantik Setelah Melahirkan Anak

Bukan hanya sekedar penanaman, program rehabilitas DAS di Perbukitan Menoreh ini juga akan dilakukan pendampingan khusus oleh Adaro, termasuk pemberian sarana produksi pertanian selama tiga tahun.

Hal ini disambut antusias dan senyum sumringah petani di Desa Kenalan. Salah satu petani, Hardi Wiyoto mengaku senang dan siap merawat tanaman-tanaman di wilayahnya.

Baca Juga: Tanda-Tanda Pria Tidak Tulus Mencintai Perempuan

“Saya senang sekali wilayah ini dibantu dengan banyak bibit tanaman buah-buahan. Apalagi kami juga didampingi selama tiga tahun. Saya bersyukur dan siap merawat tanaman-tanaman ini,” ujar dia.

Ketua Kelompok Tani Karya Makmur, Abas Setyoko, juga mengakui petani di wilayahnya bahagia dengan adanya program ini. Ia berharap dengan program penanaman tanaman produktif buah-buahan ini bisa mewujudkan Desa Kenalan sebagai agrowisata.

“Karena ini desa wisata, saya berharap nantinya program ini bisa menjadi agrowisata. Apalagi saya dengar bakal ditanama durian dan alpukat yang sangat cocok dengan kondisi tanah di sini. Nanti kelompok tani di sini juga siap merawat tanaman-tanaman ini,” ucap Abas.

Baca Juga: Gagalkan Penyelundupan Anjing, Polres Sukoharjo bakal Dapat Penghargaan

Sebagai informasi, acara Kick Off Penanaman Rehabilitasi DAS di Perbukitan Menoreh ini juga melibatkan empat perusahaan lainnya, yakni PT Borneo Indobara, PT Bukit Asam, PT Bharinto Ekatama, dan PT Pertamina Geothermal Energy.

Di acara tersebut juga dilakukan penandatanganan komitmen untuk mensukseskan penanaman rehabilitasi DAS di Perbukitan Menoreh oleh empat perusahaan tersebut yang disaksikan langsung oleh Helmi Basalamah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya