SOLOPOS.COM - Ilustrasi sedih (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Dampak psikologis ghosting bisa jadi dirasakan oleh para korban. Simak ulasan selengkapnya di tips kesehatan kali ini.

Dampak psikologis ghosting jarang jadi perhatian. Istilah ghosting belakangan ramai diperbincangkan publik setelah mencuat sejak ada polemik hubungan cinta Kaesang Pangarep. Kaesang dituduh pihak keluarga mantan pacarnya Felicia Tissue melakukan ghosting, tak lama setelah kemunculan putra Presiden Joko Widodo itu dengan pacar barunya Nadya Arifta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Melansir Healthline, Rabu (10/3/021), ghosting atau tiba-tiba menghilang dari kehidupan seseorang tanpa perlu menelepon, email, atau SMS, telah menjadi fenomena umum di dunia kencan modern, lingkungan sosial, dan profesional lainnya. Menurut hasil dari dua studi 2018, sekitar 25 persen orang telah menjadi ghosting, paling banyak terjadi dalam hubungan kencan online.

Menurut Psikolog Klinis Dewasa Nirmala Ika, ghosting bisa digunakan sebagai cara untuk menghindar perlahan-lahan. "Atau cara untuk menunjukkan ke pasangannya kalau kamu enggak salah, saya yang salah dalam relasi ini," ujarnya seperti dikutip dari Bisnis.com, belum lama ini.

Baca Juga: Kenali Gejala Kritis Covid-19 pada Anak, Apa Saja Ya?

Sejauh ini belum ada penelitian khusus terkait dampak psikologis ghosting, namun secara umum langkah ini bisa menyakiti orang yang mengalaminya karena dia dibuat berada dalam kondisi ketidakjelasan. Orang tersebut menjadi bertanya-tanya tentang kesalahan tanpa ada penjelasan. "Merasa diabaikan dan ditolak, bisa campur aduk rasanya karena sulit untuk memahami apa yang terjadi dan juga tidak mendapatkan jawaban yang pasti," tutur Nirmala.

Dikutip dari halodoc.com, pelaku ghosting pergi meninggalkan pasangannya begitu saja. Saat korban mencoba untuk kembali menghubungi, misalnya dengan menelpon atau mengirim pesan, pelaku ghosting tidak pernah membalas atau bahkan tidak bisa lagi dihubungi. Lantas, bagaimana dengan korban ghosting? Adakah dampak psikologi akibat terkena ghosting?

Baca Juga: Teman Makan Teman! 5 Artis Ini Dituduh Tukang Tikung Pacar Sahabat Sendiri

Ghosting diartikan sebagai perilaku menghilang tiba-tiba saat sedang berada di tengah hubungan atau saat pendekatan. Ada banyak alasan yang bisa menyebabkan hal ini terjadi. Namun, seringnya pelaku ghosting memilih cara ini untuk menghindari sebuah komitmen, hubungan serius, takut menyakiti perasaan pasangan, atau memang sudah merasa tidak tertarik lagi. Apapun alasannya, ghosting sebenarnya bukanlah hal yang baik, sebab bisa memberi dampak bagi korbannya.

Tidak main-main, korban bisa merasakan dampak psikologis ghosting. Ada beragam dampak psikologis yang dirasakan korban. Perasaan depresi, marah, bingung, hingga merasa tidak diinginkan mungkin akan dialami korban. Bagaimanapun, ditinggalkan tanpa penjelasan adalah hal yang membingungkan. Mengapa ghosting bisa sangat menyakitkan bagi korbannya? Jawabannya sederhana. Ditinggalkan oleh seseorang yang dipercaya atau dianggap peduli bisa membuat seseorang merasa kehilangan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya