SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, saat memberikan keterangan kepada wartawan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Jumat (12/3/2021). (Solopos.com/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI -- Pemkab Wonogiri masih tetap menerapkan isolasi mandiri di rumah bagi pasien Covid-19. Meski beberapa waktu lalu terjadi kasus pasien di Kecamatan Jatiroto meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di rumah.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan ada beberapa kriteria isolasi bagi pasien Covid-19. Di antaranya isolasi mandiri di rumah dan isolasi terpusat di satu tempat. Isolasi mendiri sebagai upaya membangun kesadaran kolektif.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pascakejadian di Jatiroto, pria yang akrab disapa Jekek itu belum memikirkan untuk membuat isolasi terpusat di satu tempat untuk mengumpulkan pasien Covid-19 yang tidak bergejala menjadi satu.

Baca Juga: Toyota Akhirnya Resmi Hadirkan Seri SUV Terbaru Land Cruiser

"Kasus di Jatiroto harus dilihat komparasi keterjadian kasusnya. Sejak awal pandemi Covid-19, baru ditemukan satu kasus pasien di Wonogiri yang meninggal saat menjalani isolasi mendiri," kata dia di ruang kerjanya, Kamis (10/6/2021).

Tindakan yang diambil dalam menanggapi kasus itu, kata dia, pihaknya bakal memperkuat sistem deteksi dini. Kasus yang terjadi di Jatiroto dimungkinkan karena saat deteksi atau tracing awal kurang tepat. Karena pasien di Jatiroro itu mempunyai komorbid dan seharusnya di dorong ke rumah sakit.

"Dari kasus di Jatiroto menjadi bahan evaluasi bagaimana melakukan tracing itu harus ada identifikasi detail. Kalau ada komorbid atau gejala harus dibawa ke rumah sakit. Harus ada pemahaman baru dan internaliasai dari nakes kami. Sehingga kejadian itu tidak terulang lagi," ungkap Jekek.

Jekek mengatakan, jika ada problem ngeyel dari pasien, Satgas Kabupaten akan dilibatkan untuk mengurus agar tidak ada pengulangan kasus. Pasien harus dipahamkan, karena memang bayangan sebagian orang saat isolasi di rumah sakit itu berbeda-beda.

"Dalam menyukseskan program ini kami selalu berkolabirasi dengan Ketua RT, RW dan pemerintah desa setempat. Jika pasien masih ngeyel diperingati RT atau RW, pemerintah desa turun. Kalau masih ngeyel forkopimcam ambil bagian. Kalau masih ngeyel lagi, Satgas Kabupaten ikut membantu. Nanti akan pemahaman yang terstruktur," ujar dia.

Kendala Isolasi Terpusat

Jekek mengatakan, jika Wonogiri membuat isolasi mandiri terpusat tidak memungkinkan dan justru banyak mengalami kendala. Karena secara geografi wilayah Wonogiri sangat luas. Selain itu masih ada faktor kompleks berbasis kuktural dan aspek sosial lainnya.

"Maka solusinya memberi pemahaman atau penegasan terhadap para nakes kami dalam mengidentifikasi pasien harus lebih detail. Sehingga ditemukan solusi atau rekomendasi yang tepat. Pasien cukup isolasi di rumah atau harus dirawat di rumah sakit," kata Jekek.

Baca Juga: Bikin Ngakak! Begini Jadinya Kemasan BTS Meal Versi Nassar KDI

Diberitakan sebelumnya, Seorang warga Kecamatan Jatiroto, Wonogiri yang terkonfirmasi positif Covid-19 meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di rumahnya, Selasa (8/6/2021). Pasien berjenis kelamin perempuan itu meninggal dunia saat akan dijemput petugas atau tenaga medis untuk menjalani perawatan ke rumah sakit.

Pada saat dinyatakan positif, pasien mengaku kuat meski mempunyai penyakit penyerta diabetes. Akhirnya pasien itu menjalani isolasi mandiri di rumah. Setelah beberapa hari, pasien mengalami gejala dan meninggal dunia saat petugas baru akan menjemputnya untuj dibawa ke rumah sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya